MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Meski memiliki visa, pemerintah Arab Saudi tetap melarang para jamaah untuk melakukan umrah. Adanya kebijakan ini pun berimbas kepada sekitar 4.000 jamaah asal Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka harus terpaksa menunda keberangkatan.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Sulsel, Kaswad Sartono. Ia menyebut dari jumlah 18 ribu yang mendaftar, ada sekitar 4.000 jamaah yang telah memiliki visa. Akan tetapi, belum ada kejelasan mengenai jadwal keberangkatan mereka. Sebab, pemerintah Arab Saudi tetap melarang kedatangan jamaah untuk umrah.

“Yang menjadi masalah itu, jamaah yang sudah memiliki visa tapi belum diberangkatkan. Sementara kami cek yah sekitar empat ribuan lah, kita baru sementara cek,” jelasnya saat ditemui di Ruang Rapat Sipakale’bi Kantor Wali Kota Makassar, Jumat (28/2/2020). 

Meski begitu, pihaknya telah melakukan upaya agar para jamaah tersebut tetap bisa berangkat umrah. Adapun langkah yang bakal dilakukan ialah memberikan pemahaman kepada jamaah terkait kebijakan dari Arab Saudi ini. 

“Nah, langkah-langkah yang diambil oleh Kemenag Sulsel adalah melakukan koordiansi, konsolidasi dengan berbagai stakeholder untuk memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat khususnya jemaah umrah yang akan berangkat. Ini betul-betul kebijakan Arab Saudi untuk mencegah melebarnya atau terjangkitnya virus corona,” tambahnya.

Sementara itu, untuk jamaah yang telah mendaftar, ia mengimbau agar mereka tetap bersabar dan tenang menyikapi kebijakan tersebut. Menurutnya, kebijakan tersebut hanya bersifat sementara dan akan segera dicabut.

“Kepada jamaah untuk bersabar, saya kira mudah-mudahan ini tidak terlalu lama,” harapnya.

Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan kebijakan mengenai penangguhan visa dan melarang sejumlah negara untuk datang ke negaranya dan melaksanakan umrah. Alasannya ialah pemerintah Arab Saudi ingin mencegah penyebaran dari Virus Corona.(*)

---