Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin

Namanya Disebut Perintahkan Sekcam Dukung Paslon Wali Kota, Ini Jawaban Rudy

Kamis, 05 November 2020 | 12:27 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djalamuddin angkat bicara usai namanya dicatut memerintahkan Sekcam Ujung Tanah, Andi Syaiful memenangkan paslon tertentu di Pilwalkot 2020. Ia mengaku belum menentukan sikap. Pihaknya masih mengkaji permasalahan tersebut.

“Kalau saya orangnya itu bukan tipikal yang suka lapor-lapor, kita lihat dulu,” ungkap Rudy saat ditemui, Rabu (4/11/2020).

Lanjut, ia mengatakan ingin berpikir matang. Ini sebelum dirinya memutuskan apakah ingin membawa permasalahan ini ke jalur hukum atau tidak. 

“Ya nanti kita liat, apa yang dilakukan itu. Kami mendukung semua calon. Yang terpenting itu terpilih pemimpin kota Makassar yang betul-betul mau membangun kota Makassar,” jelasnya.

Rudy juga merespon teguran Kemendagri. Pasalnya, tidak menindaklanjuti rekomendasi terkait pemberian sanksi bagi ASN yang melanggar netralitas Pilwalkot Makassar 2020.

Ia mengaku belum menerima surat teguran secara tertulis. Pihaknya menegaskan komitmen dalam menjaga netralitas ASN sebagaimana aturan yang berlaku.

“Saya sudah suruh cek mana suratnya dari Kemendagri, tidak ada. Saya suruh cek suratnya dari BPKAD, inspektorat, tidak ada. Kalau ada ASN kota Makassar yang terbukti tidak netral pasti kita kenakan sanksi,” ucap Rudy.

Pj Wali Kota juga bersikap hati-hati soal menjatuhkan sanksi bawahannya. Alasannya, ASN juga memiliki keluarga. Karenanya dia tidak tega menjatuhkan sanksi jika tidak cukup bukti yang kuat.

“Harus betul-betul faktual. Harus betul-betul cukup bukti bahwa kita bisa melihat tindakan,” kata Rudy.

Sebelumnya, rekaman video seseorang diduga Sekcam Ujung Tanah, Andi Syaiful beredar luas di sosial media. Di mana terdengar suara mengarahkan audiens agar satu suara mendukung salah satu kontestan Pilkada 2020. 

Hal itu dilakukan karena ada perintah langsung dari pimpinan. Ialah Pj Wali Kota, Rudy Djamaluddin dan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah.

Pembicara meminta seluruh orang terlibat dalam pertemuan itu untuk membantu pemerintah Kecamatan memenangkan paslon tertentu. Ini saat pencoblosan, 9 Desember mendatang.(*)


BACA JUGA