Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Broto Asmoro saat Siaran Pers Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) – KPCPEN, Rabu (10/11/2021)

Tingkat Kesembuhan 90 Persen, Pemerintah Apresiasi Perjuangan Pahlawan Covid-19

Kamis, 11 November 2021 | 12:54 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

JAKARTA, GOSULSEL.COM – Pandemi Covid-19 melahirkan pahlawan masa kini. Selain tenaga kesehatan (nakes) dan relawan, sosok pahlawan juga dapat ditemukan dalam masyarakat yang disiplin protokol kesehatan (prokes), melakukan edukasi, mengubah perilaku, juga berkontribusi pada percepatan vaksinasi.

Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Broto Asmoro menyampaikan, memasuki bulan ke-21 menghadapi wabah Covid-19, inspirasi kepahlawanan dapat ditemukan di berbagai aspek kehidupan. Baik pada masa genting dan darurat yang lalu, atau pada kondisi mulai membaik seperti sekarang.

Di antaranya, kata Reisa, pahlawan pandemi dapat ditemukan pada sosok nakes. Sebab, mereka mampu merawat kasus terkonfirmasi sampai lebih dari 90 persen-nya sembuh.

“Per kemarin, Selasa, 9 November 2021, dari 4,24 juta orang Indonesia yang terinfeksi Covid-19 lebih dari 4,09 juta atau 96,3 persen dinyatakan sembuh dan sebanyak 9.602 atau 0,2% masih dirawat atau dalam masa isolasi,” paparnya saat Siaran Pers Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) – KPCPEN, Rabu (10/11/2021).

Seluruh masyarakat Indonesia yang turut berjuang mencari solusi, menggaungkan semangat untuk vaksinasi dan terapkan Prokes, juga merupakan pahlawan. Kedisiplinan tersebut diantaranya ditunjukkan dalam pemakaian masker, di mana menurut Satgas Penanganan Covid-19, lebih dari 90 persen orang Indonesia masih bermasker di tempat umum.

Ia juga menyoroti budaya work from home yang membiasakan kaum pekerja menyeimbangkan kehidupan rumah dan kantor atau dikenal dengan work life balance. Upaya ini, menurutnya, menjadikan para orang tua sebagai pahlawan-pahlawan baru di mata anak-anak mereka.

Reisa menekankan, jasa orang tua, ibu rumah tangga dan anak-anak yang patuh Prokes pun tak kalah heroik. Jasa para duta perubahan perilaku atau kader yang saling mengingatkan untuk tetap bermasker dan segera divaksinasi Covid-19 juga tidak kalah besar.

Maka pada tanggal 10 November ini, Reisa mengajak bukan saja mengilhami perjuangan para pahlawan. Tetapi juga berterima kasih kepada para pejuang pandemi serta mendoakan yang gugur selama melawan COVID-19.

“Tiap orang juga harus menepuk bahu sendiri, menyelamati semua yang telah dilakukan untuk keluarga dan lingkungan di masa sulit ini,” sambungnya.

Kontribusi setiap orang sebagai pahlawan masa kini, tutur Reisa, tetap dibutuhkan sesuai peran masing-masing. Itu untuk dapat bersama-sama keluar dari pandemi.

Senada dengan hal tersebut, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Siti Nadia Tarmizi menyatakan, peringatan hari pahlawan harus menjadi momentua. Di mana semuanya adalah pahlawan yang bisa berkontribusi dalam penanganan pandemi.

“Apapun posisi kita, kita harus mampu untuk mengedukasi, mengubah perilaku, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19, serta memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penanganan Covid-19,” ucapnya.

Pada momentum Hari Pahlawan, Nadia mengajak masyarakat untuk mengenang jasa para pahlawan. Itu untuk dijadikan semangat dan motivasi dalam berjuang melawan pandemi COVID-19 serta melanjutkan pembangunan. ”

“Kalau dulu perang melawan penjajah, sekarang perang melawan Covid-19,” tandasnya.

Begitu juga dengan peringatan Hari Kesehatan yang jatuh pada 12 November, dikatakannya, bisa dijadikan momentum fokus membangun diri, keluarga, masyarakat dan negara khususnya di bidang pembangunan kesehatan, sejalan dengan tema tahun ini yaitu Sehat Negeriku, Tumbuh Indonesiaku. (*)


BACA JUGA