Foto: Dokumentasi pribadi.

Bekal Ibu Sertai Aktivitas Rasydaa Mulia Sulaiman

Selasa, 08 September 2015 | 14:22 Wita - Editor: Nilam Indahsari -

Halaman 1

Makassar, GoSulsel.com – Medali emas untuk kategori pop and jazz berhasil diraih Rasydaa dan kawan-kawan dalam event Bali International Choir Festival 2010. Kala itu mereka membawakan tembang lawas Dorris Day, I’m In The Mood Of Love, dan nomor dari The Real Group, Chili Con Carne.

Tak hanya sebatas itu. Rasda, panggilan akrabnya, juga pernah berhasil menyabet beberapa penghargaan untuk suaranya yang merdu. Seperti Juara 2 pada lomba nyanyi solo HUT eSKa FM di tahun 2008 dan Juara 2 pada lomba akustik event Yamaha di tahun 2011.

pt-vale-indonesia

“Menyanyi itu sebaiknya dengan teknik yang benar agar pita suara terawat dengan baik,” ujar Rasda, berbagi tips menjaga suara via online kepada GoSulsel, Senin (07/09/2015).

Foto: Dokumentasi pribadi.

Foto: Dokumentasi pribadi.

Talentanya pun tak sebatas menari. Ia juga pandai menari, memainkan alat musik, dan melukis. Pada event Lomba Tari Kreasi Tahunan Disbudpar se-Sulawesi Selatan/Barat tahun 2012, ia dan kawan-kawannya didudukkan sebagai Juara 1.

Di tengah berbagai aktivitas Rasda dalam menempa talentanya, bekal makanan buatan ibunya turut menyertai. Tidak setiap hari namun cukup sering.

Halaman 2
Foto: Dokumentasi pribadi.

Foto: Dokumentasi pribadi.

“Bekal dari ibu itu selalu ada sayur bening dan ikan asinnya,” kata perempuan Bugis Pinrang ini.

Kini, alumnus Jurusan Pendidikan Seni, Drama, Tari, dan Musik Universitas Negeri Makassar ini memilih bekerja sebagai guru di salah satu sekolah menengah kejuruan di Bontang, Kalimantan Timur. Ia kembali ke Bontang karena percaya pada sebuah mitos.

“Karena saya hidup di tanahnya dan minum di airnya. Ada sebuah mitos di jaman dulu yang bunyinya: “sekali minum air Mahakam, terpikat janji hati terpendam. Pasti kembali lagi kemari”,” ungkap Rasda yang lahir di Bontang, 20 Oktober 1991.

Halaman 3
Foto: Dokumentasi pribadi.

Foto: Dokumentasi pribadi.

Kendati begitu, ia tetap merasa punya ikatan dengan Makassar.

“Teater Kampus UNM, Sanggar Seni Katangka Gowa, Sanggar Ininnawa Makassar, Makassar Choral Society Choir, Pizicatto Violin Mini School, para Dosen Fakultas Seni dan Desain UNM (dan yang tidak bisa disebutkan satu persatu) mereka semua keluarga, saudara, sahabat tempat saya dibesarkan dalam ilmu-ilmu berkesenian khususnya. Saya tidak bisa lupa,” tutur pelantun kidung “Alaika dan Malika” dalam cd album musikalisasi puisi “9 Pengakuan” ini.


Rasydaa Mulia Sulaiman3
Foto: Dokumentasi pribadi.
Rasydaa Mulia Sulaiman
Foto: Dokumentasi pribadi.
Rasydaa Mulia Sulaiman2
Foto: Dokumentasi pribadi.