Chef Yusuf yang memperagakan cara membuat toppa lada. (Foto: Panitia PJK 2015)

Pallu Kaloa & Toppa Lada Bersanding di Panggung Cooking Demo PJK

Sabtu, 17 Oktober 2015 | 17:36 Wita - Editor: Nilam Indahsari - Reporter: Nilam Indahsari - GoSulsel.com

Halaman 1

Makassar, GoSulsel.com – Pallu kaloa dan toppa lada diperagakan cara pembuatannya di Pojok Kuliner 2015, Sabtu (17/10) di Inkubator UNM. Pembuatan kedua masakan khas Makassar itu dilakukan oleh Fitriani, anggota Celebes Cooking and Baking Community (CCBC), dan Chef Yusuf, brand ambassador Carnation.

Pada demo pertama, Mom Fit–sapaan akrab Fitriani di kalangan anggota CCBC–memasak pallu kaloa. Dalam kesempatan itu, ia memberikan tips bagaimana memperlakukan bahan-bahan bumbu agar aromanya keluar. Seperti sereh yang tak hanya dikeprak tetapi dihaluskan. Selain itu, ia juga memberi tahu bagaimana cara membuat kaloa jadi lunak.

pt-vale-indonesia

Mom Fit mengaku, kalau caranya memasak pallu kaloa adalah warisan dari leluhurnya. Mendengar itu, si master of ceremony yang kocak bertanya, apakah leluhurnya masih hidup.

“Mau pin BB-nya?” balas Mom Fit, berkelakar.

Setelah sesi Pallu Kaloa, Chef Yusuf pun naik panggung. Dalam memasak Toppa Lada, ia mengganti santan dengan evaporated milk. Evaporated milk adalah susu murni yang diuapkan sehingga kadar lemaknya berkurang hingga sekitar 60 persen.

Halaman 2

Yang unik, menurut Chef Yusuf, jika memasak toppa lada menggunakan santan, maka santannya harus ditaruh setelah kuah mendidih agar tak pecah. Sedangkan evaporated milk tak harus.

“Tapi kalau susu evaporated bisa ditaruh di awal memasak,” terang Chef Yusuf sebelum menuang evaporated milk ke dalam bumbu tumis dan daging yang telah dimasak terlebih dahulu.

Acara Cooking Demo ini berhasil menarik perhatian pengunjung event kuliner ini. Mulai dari ibu-ibu hingga anak-anak muda yang tergabung dalam Komunitas Makassar Berkebun.


BACA JUGA