Dewie Yasin Limpo

Ini 3 Politisi di Sulsel yang Jadi Tahanan KPK

Jumat, 23 Oktober 2015 | 17:48 Wita - Editor: Muhammad Seilessy -

Makassar, GoSulsel.com – Publik dikejutkan dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap politisi Partai Hanura asal Sulsel, Dewie Yasin Limpo pada Selasa (20/10/2015) sore.

Dewie sebenarnya bukan politisi Sulsel pertama yang berurusan dan ditahan KPK. Sudah ada sejumlah pejabat dan politisi di Sulsel yang merasakan dinginnya tahanan KPK lebih dulu.

pt-vale-indonesia

Berikut 3 pejabat Sulsel yang merasakan dinginnya di sel KPK

Hamka Yandhu

Mantan anggota DPR RI asal Sulsel, Hamka Yandhu tiga kali terseret kasus korupsi. Pertama, kasus aliran dana Bank Indonesia (BI) senilai Rp 100 miliar. Dalam kasus ini, Hamka dinyatakan bersalah dan divonis tiga tahun penjara.

Kasus kedua, penerimaan dan pemberian travel cek pada pemilihan Deputi Senior Gubernur BI, Miranda Goeltom. Pada kasus ini, KPK menetapkan Hamka sebagai tersangka. Belum juga di sidang, nama Hamka Yandhu terseret lagi di kasus ketiga, kasus PT Perusahaan Gas Negara (PGN).

“Kasus OTT oleh KPK ini, baru Dewi. Dan ini merupakan fenomena di permukaan, sedangkan Ilham Arief Siradjuddin merupakan dugaan dan (kemudian) terbukti dia melakukan korupsi,” ujarnya, Jumat (23/10/2015).

Ilham Arief Sirajuddin

Mantan Walikota Makassar ini juga tersangkut kasus korupsi instalasi pengelolaan air di PDAM kota Makassar, dengan kerugian negara sebesar Rp 38 miliar. Saat ini, Ilham masih mendekam di tahanan KPK, sambil menunggu proses hukumnya berjalan

Sebelumnya, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulsel, Tamsil Linrung juga sempat berurusan dengan KPK. Hanya saja, anggota DPR RI itu berstatus saksi pada kasus korupsi pengajuan anggaran proyek Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) Kementerian Kehutanan, Maret 2014. Kasus ini menyeret pemilik PT Masaro Radiokom, Anggoro Widjojo sebagai tersangka.

Dewie Yasin Limpo

Anggota Komisi VII DPR RI, Dewie Yasin Limpo (DYL), satu diantara beberapa pejabat asal Sulawesi Selatan yang mesti berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Anggota fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) lembaga anti rasuah itu di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (20/10/2015) malam lalu.

Wakil Direktur Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi, Abdul Kadir Wakanubun menjelaskan, DYL merupakan pejabat Sulsel pertama yang tertangkap tangan diduga menerima gratifikasi.

 


BACA JUGA