TPA Antang, BBM Truk Sampah Makassar
Truk-truk sampah yang hanya terparkir di jalan masuk TPA Antang, Sabtu (02/01/2016). Kondisi ini sudah berlangsung sejak 3 hari lalu. (Foto: Memed Slamet/GoCakrawala)

3 Hari Jatah BBM Raib, Sopir Truk Sampah Makassar Mogok Kerja

Sabtu, 02 Januari 2016 | 16:37 Wita - Editor: Nilam Indahsari - Reporter: Memed Slamet - Go Cakrawala

Halaman 1

Makassar, GoSulsel.com – Ratusan mobil pengangkut sampah yang biasanya beroperasi di jalan raya Kota Makassar, sejak semalam hingga hari ini, Sabtu (02/01/2016), tak beroperasi seperti biasanya. Hal ini disebabkan jatah untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar tak diberikan selama 3 hari sejak Selasa (29/12/2015), dari rekanan SPBU Pettarani depan Jl Abubakar Lambogo. Padahal selama ini pihak Dinas Kebersihan setiap bulannya sudah membayar lunas untuk pasokan BBM armada mobil sampah.

Menurut Saiful (42), staf Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang, pihak SPBU tidak memberikan jatah BBM karena pihaknya belum mendapatkan bayaran dari pihak Pemerintah Kota, Dinas Kebersihan.

“Biasanya bahan bakar untuk mobik operasional pengangkut sampah sudah dibayar full selama 1 bulan. Ini baru pertama kalinya terjadi di awal tahun 2016 ini. Sopir mogok kerja karena mobilnya tidak ada lagi bahan bakar solarnya. Mereka mogok sejak semalam,” ujar Saiful yang ditemui di lokasi TPA, Sabtu (02/01/2016).

Hal ini juga dijadikan pertanyaan bagi para sopir truk pengangkut sampah. Salah satunya diungkapkan oleh Hidayat (32) yang sudah bekerja sebagai sopir truk pengangkut sampah sejak 10 tahun lamanya.

“Saya heran, tiba-tiba bahan bakar solar distop oleh pihak SPBU. Alasannya belum dibayar sama pihak Dinas Kebersihan. Kalau jatah kami 10 liter satu rate. Kalau untuk mobil container 15 liter per hari juga satu kali rate” tutur Hidayat.

Halaman 2

Biasanya dalam sebulan, para sopir ini dijatah 10 liter solar sekali angkut sampah atau dihitung per satu rate. Sebagai penanda transaksinya, para sopir membayar dengan menggunakan kupon dari Dinas Kebersihan Pemkot.

Akibat keterlambatan pembayaran ini yang baru pertama kali terjadi, puluhan mobil truk pengangkut sampah yang berisi tumpukan sampah hanya terparkir di sepanjang jalan masuk TPA. Dari data yang dihimpun, diketahui jika Dinas Kebersihan memiliki armada mobil truk pengangkut sampah sebanyak 150. Lain lagi dari 14 kecamatan yang ada di Kota Makassar yang masing-masing memiliki armada sendiri.

Bisa dibayangkan jika aksi seperti ini berlarut-larut. Sedangkan sampah di Kota Makassar perharinya mencapai 700 hingga 750 ton. Tentunya akan membuat Kota Makassar yang bermotto Tidak Rantasa’ dan sudah dipercayakan dapat Piala Adipura perlu lagi dievaluasi.

Sementara luas lahan TPA untuk saat ini sekitar 16,8 Hektar. Hambatan lainnya yang dihadapi TPA adalah akses jalan yang kurang mendapat perhatian pemerintah Kota Makassar. Akses ke dalam lokasi pembuangan sampah jika musim hujan sangat membahayakan kendaraan yang lalu lalang. Kejadian ban yang amblas lantaran jalanan licin dan berlumpur merupakan salah satu akibat kurangnya perhatian Pemerintah Kota dalam mengelola sampah di TPA Antang, Kecamatan Manggala.

Sementara itu, pihak pemkot hingga sejauh ini belum ada yang bisa dihubungi untuk dikonfirmasi terkait aksi mogok para sopir truk akibat jatah BBM jenis solar untuk operasional raib selama 3 hari.(*)


BACA JUGA