Kedai Pojok, Jalan Adhyaksa Baru, Blogger Makassar, Berbagi Nasi, Makassar Berkebun, Seribu Guru, Pajappa
Suasana Kedai Pojok, Sabtu (23/01/2016). (Foto: Andi Dahrul Mahfud/GoSulsel.com)

Kedai Pojok, Tempat Beraksi & Gathering Berbagai Komunitas di Makassar

Rabu, 27 Januari 2016 | 13:00 Wita - Editor: Nilam Indahsari - Reporter: Andi Dahrul Mahfud - GoSulsel.com

Halaman 1

Makassar, GoSulsel.com – Jika mencari warung kopi (warkop) di kota ini yang mendekatkan Anda dengan alam, Kedai Pojok adalah salah satu jawabannya. Suara gemericik air mancur yang ada membuat pengunjung yang ada bisa merasa santai. Seperti Miftah, salah seorang pengunjung warkop ini. Dengan berada di warkop ini, ia merasa sedang berada di kampungnya. Padahal, warkop ini berada di tengah belantara kota

“Enaki tawwa. Jarang kita temui tempat seperti ini. Ada pohon-pohonnya, ada kolamnya, belum lagi suara airnya. Pokoknya serba alam. Bikin ingat kampung halaman saja ditambah lagi ada ayunan dekat kolam. Bisaki santai untuk tidur-tiduran,” kata Miftah saat GoSulsel.com menanyai pendapatnya tentang kafe ini.

pt-vale-indonesia

Sebuah kafe biasanya mampu eksis jika ada sebuah komunitas yang dihidupkan di dalamnya. Tapi di warkop yang terletak di Jl Adhyaksa Baru ini, Anda bukan hanya akan menemui 1 komunitas, tapi berbagai.

“Kalau di sini seringmi kumpul anak Blogger Makassar, Berbagi Nasi, Makassar Berkebun, Seribu Guru, Pajappa, dan banyak lagi,” kata Yayu, salah seorang pemilik kafe ini.

Lebih lanjut menurut Yayu, di tempat ini komunitas-komunitas tersebut biasa menggelar berbagai aksi sosial dan jadi ajang gathering.

Halaman 2

“Biasanya mereka bikin aksi serta gathering,” imbuhnya.

Aksi-aksi yang telah bertempat di kafe ini antara lain penggalangan masker dan donasi untuk bencana asap, bom benang, dan kelas-kelas menulis.

Ketertarikan Yayu mendirikan Kedai Pojok di tahun 2014 tak lepas dari kecintaannya bersantai bersama teman-teman sepulang bekerja.

“Sekarang sudah satu setengah tahunmi Kedai Pojok Adhyaksa. Dulunya masih rumah panggung tahun ’90-an, setelah itu dibongkar. Saya juga kurang tahu kenapa, tapi dibangunnya Kedai Pojok karena sering dipakai ngumpul teman kantor,” kenang perempuan berusia 35 tahun ini.

Karena keseringannya ngobrol santai sesama rekan kerja, akhirnya ide mengusung warung kopi jadi solusinya. Hal itu tentu tak lepas dari kerja sama sang suami untuk merombak halaman itu jadi kedai konsep alam.

Halaman 3

“Dibuatnya Kedai Pojok tahun 2014 memang sudah dari awal kita usung tempatnya dengan konsep alam. Menurutku itu hal yang berbeda dengan yang lainnya yang mengusung kedai kopi nuansa coffee shop,” kata Yayu.

Kedai Pojok juga dilengkapi oleh wifi untuk memudahkan akses internet. Serta tempat prasmanan bagi yang ingin melakukan diskusi. Adapula mushollah yang berdekatan dengan kolam, salah satu daya tarik pengunjung untuk lepas penat.

Berikut foto-fotonya:

Halaman 4

Kedai Pojok, Jalan Adhyaksa Baru, Blogger Makassar, Berbagi Nasi, Makassar Berkebun, Seribu Guru, Pajappa

 

Halaman 5

Kedai Pojok, Jalan Adhyaksa Baru, Blogger Makassar, Berbagi Nasi, Makassar Berkebun, Seribu Guru, Pajappa

(*)


BACA JUGA