Makassar, GoSulsel.com – Organisasi kepemudaan muslimah Nahdlatul Ulama (NU), Fatayat NU Sulawesi Selatan (Sulsel) diharap dapat menjadi alat perekat bangsa Indonesia dengan menampilkan wajah Islam yang ramah dan toleran.

“Secara historis, dinamika kebangsaan kita, tidak bisa terlepas dari sejarah perjuangan Nadhlatul Ulama sebagai organisasi Islam yang mengusung konsep nasionalisme kebangsaan,” jelas Ketua Umum Fatayat Sulsel, Nurul Ulfa usai pelantikan pengurus wilayah Fatayat NU Sulsel periode 2015-2020 di Gedung Training Center Universitas Alauddin, Makassar, Sabtu (13/02/2016).

Menurut dia, bila organisasi Islam ini tidak tampil sebagai perekat bangsa, kemungkinan Indonesia bisa jadi seperti Suriah dan negara timur tengah lainnya yang dipenuhi dengan konflik dan pertumpahan darah. Sebab itu lanjutnya, Fatayat sebagai salah satu badan otonom NU, akan mengambil peran strategis dalam menyikapi berbagai persoalan yang menimpa bangsa Indonesia.

Salah satu hal yang akan menjadi pusat perhatian adalah pendidikan dan peningkatan kualitas individu agar dapat bersaing dengan negara-negara lain.

Hal senada diungkapkan Ketua Umum Pengurus Pusat Fatayat NU, Anggia Marini bahwa pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah salah satu faktor yang dapat mendorong kemajuan bangsa Indonesia. Lebih lanjut dia mengatakan, perempuan menjadi pilar utama dalam rumah tangga mendidik anak-anaknya sehingga diharapkan Fatayat yang merupakan organisasi pemuda muslimah NU, harus bisa tampil cerdas dan memiliki keterampilan sehingga kehadiranya ditengah-tengah masyarakat sangat terasa manfaatnya.

---