Pro Kontra Soal DO Mahasiswa LGBT di UMI

Senin, 29 Februari 2016 | 14:53 Wita - Editor: Syamsuddin - Reporter: Aris Taoemesa - GoSulsel.com

Makassar, Gosulsel.com – Penyataan Wakil Rektor III Univesitas Muslim Indonesia (UMI), Prof Ahmad Gani, soal Drop Out (DO) bagi mahasiswa yang kedapatan masuk dalam kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) menuai pro dan kontrak dari kalangan mahasiswa. sejumlah mahasiswa mendukung kebijakan tersebut, dan sebagian tidak sependapat.

Salah seorang mahasiswi UMI, Lidya Nurul sependapat jika ada mahasiswa yang kedapatan memiliki perilaku LGBT. Menurutnya, perilaku menyimpang tersebut sulit dibuktikan, karena menyangkut kepribadian seseorang.

pt-vale-indonesia

“Bagus, tapi bagaimana caranya ditahu? Kan ada orang tertutup. Sebenarnya, ada bagusnya dan ada tidak bagusnya juga,” kata mahasiswi jurusan Hukum ini.

“Dikeluarkan saja kalau kedapatan, tapi itu lagi, kasihan kalau sudah membayar uang kuliah,” lanjut mahasiswi semester II ini.

Senadanya juga disampaikan, Ryan, mahasiswa Ekonomi. Menurutnya, kaum LGBT tidak mencerminkan seseorang yang beragama islam. Apalagi, kampus UMI merupakan universitas yang berlandaskan akan agama islam.

Halaman:

BACA JUGA