Bantaeng Bertekad Aktifkan Pendidikan Inklusi
“Kita berharap semua sektor nanti terlibat. Kegiatan assessmen kita harapkan juga benar-benar menjadi langkah awal memberi solusi bagi permasalahan pendidikan inklusi secara menyeluruh di Bantaeng,” ujarnya di hadapan 10 Kepala Sekolah sebagai calon yang mendapatkan assessmen ini.
Untuk melakukan assesmen dan analisis, 7 orang calon assessor dari Aksara Institute akan dilatih terdahulu oleh narasumber dari Persatuan Tuna Netra Indonesia (PERTUNI) dan INSIST, sebuah LSM dari Jogja.
Sepuluh sekolah yang terpilih untuk diassesmen tersebut menurut Ita Mufrita, Koordinator Aksara Institute, hanya sampel saja dari 165 sekolah dasar dan menengah yang ada di Bantaeng.
“Semua sekolah di Bantaeng nanti diharapkan melaksanakan pendidikan inklusi,” ujar Erni
Hal itu dapat meminimalkan perlakuan diskriminatif, pengabaian, dan ketidakpedulian terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan difabel sehinga kecerdasan mereka bisa berkembang dengan normal,” tambahnya. (*)