Soppeng Disebut Potensial Persembunyian Teroris, Ini Reaksi Kapolres
Soppeng, Gosulsel.com – Kepala Kepolisian Resort (Polres) Soppeng, AKBP Dodied Prasetyo mengimbau kepada seluruh warga Kabupaten Soppeng untuk berperan aktif mendeteksi pergerakan kelompok radikalisme. Salah satunya dengan melaporkan jika ada pendatang baru yang masuk.
“Harap masyarakat mengawasi serta melaporkan para pendatang yang akan menginjakkan kakinya di Soppeng. Ini untuk mencegah masuknya jaringan kelompok radikalisme dan terorisme,” kata Dodied, Sabtu (19/3/2016).
Dia mengatakan upaya antisipasi terhadap ancaman paham radikalisme dan teroris terus dilakukan dengan melakukan pendekatan kepada masyarakat lewat pimpinan wilayah seperti lurah dan camat. Setiap wilayah diberi pemahaman untuk melakukan pengamanan di wilayahnya dengan mengawasi sendiri setiap aktivitas masyarakat di lingkungan.
“Kita berusaha mengajak masyarakat untuk mencegah dan tangkal jaringan teroris yang akan berkembang biak di wilayah Soppeng,” ujarnya.
Senada juga disampaikan Kodim 1423 Soppeng, Letkol Inf Jeffry Antonius Bojoh. Dia mengatakan pada dasarnya semua daerah mempunyai potensi tempat persembunyian para kelompok radikal. Hanya saja, bagaimana sikap masyarakat didaerah itu untuk menangkal agar jaringan itu tidak berkembang di wilayah itu.
“Untuk mencegah aktifkan siskamling, peran RT/RW diharapkan melaporkan apabila ada kecurigaan yang menginap di rumah-rumah masyarakat,” katanya.
Sebelumnya, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan dianggap sebagai lokasi persembunyian kelompok radikal dan teroris kedua yang cukup potensial setelah Poso, Sulawesi Tengah.
Kepala Divisi Pengawasan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Andi Intan Dulung, mengatakan pihaknya menemukan indikasi adanya kelompok radikal dan terorisme di daerah tersebut. Tempat itu cukup potensial sebagai lokasi persembunyian sebab menjadi tempat lintasan dan transit.
“Saya dapat info dari bupatinya langsung kalau ternyata setelah Poso, Soppeng yang dianggap tenang ternyata potensial untuk tempat persembunyian,” jelasnya saat ditemui di rumah makan Ulu Juku, Makassar, Jumat (18/3/2016).(*)