#Citizen Reporter
Jumlah Peserta KB di Makassar Capai 121.892 Akseptor
Makassar, Gosulsel.com – Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mendampingi Tim Penilai Lomba PKK KB Kesehatan saat melakukan penilaian di Kelurahan Maricayya Selatan, Kecamatan Mamajang, Selasa, (5/4/2016). Tim penilai dipimpin Rahmawati mewakili TP PKK Pusat.
Selama berada di lokasi penilaian, Danny berkeliling bersama Rahmawati mengunjungi lorong garden yang letaknya tak jauh dari kediaman pribadinya. Puas menyaksikan keindahan lorong garden, Danny bersama Tim Penilai PKK KB Kes bergeser ke Puskesmas Pembantu (Pustu), dan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) Kelurahan Maricayya Selatan.
Di pelataran Pustu Maricayya Selatan dipamerkan beragam hasil kegiatan kesatuan gerak PKK KB Kes Kelurahan Maricayya Selatan semisal hasil kerajinan tangan, dan hasil olahan tanaman obat keluarga.
Selain itu, juga diperkenalkan pelayanan Dottorotta (Home Care) yang memberikan layanan kesehatan di rumah – rumah warga.
Penilaian lomba PKK KB Kes diantaranya menitikberatkan pada pembinaan administrasi PKK, penyuluhan dan pelayanan KB, pembinaan perilaku hidup bersih, pembinaan kelompok pola asuh anak, dan pembinaan kelompok peduli narkoba.
Sejauh mana peserta lomba PKK KB Kesehatan mampu menjabarkan program tersebut di lapangan. Khusus pelayanan KB dan kesehatan di Makassar tahun 2015, peserta KB baru sebanyak 38.840 akseptor atau 153,84% dari 25.247 target yang ditetapkan.
Jumlah peserta KB aktif sampai Desember 2015 sebesar 121.892 akseptor atau 69,31% dari 175.857 Pasangan Usia Subur (PUS), kondisi ini menggambarkan dari setiap 10 PUS di Makassar terdapat tujuh pasang yang telah mengikuti program KB.
“Capaian tersebut memberikan dampak yang sangat menggembirakan terhadap penurunan Total Fertility Rate (TFR) di Kota Makassar yang mencapai 1,95%. Capaian ini menempatkan Makassar pada posisi teratas dalam penurunan TFR,” terang Danny.
Cakupan pelayanan kesehatan dari tahun ke tahun baik dari segi kuantitas maupun kualitas dan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan tempat tinggalnya telah menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.
Pun demikian dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) rumah tangga memberikan dampak positif terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Hal itu ditunjukkan dengan menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dari 16/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2009 turun menjadi 11,8/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2010.
Angka prevalensi gizi kurang dari 15,35% pada tahun 2009 menjadi 14,54% pada tahun 2010 serta angka prevalensi gizi buruk dari 3,24% tahun 2009 turun menjadi 3,07% pada tahun 2010.
“Mengikuti KB menjadi kebutuhan keluarga. Peserta KB aktif di Makassar tujuh dari 10 pasangan usia subur. Itu luar biasa,” ungkap Rahmawati.
Ia juga memuji pembangunan lorong – lorong di Makassar yang telah terintegrasi melalui program lorong garden, dan lorong KB, “Semua lorong di Makassar jempol, pembangunannya telah terintegrasi,” pungkas Rahmawati sambil mengacungkan dua jempol.(Nia Kurniawan)