Es Poteng Lamekayu, Lestari di Antara Gempuran Modernitas
Dg. Emba bertempat tinggal di Limbung, kabupaten Gowa. Wilayah jualannya hingga ke kota sungguminasa yang berjarak 20 kilometer dari rumahnya. Ia mengayuh sepeda kumbang miliknya dengan kotak kayu berisi es balok dan sirup DHT di belakangnya. Lalu, seember poteng lamekayu digantung di setang kiri sepada singkingnya.
“Saya tinggal di Limbung, nak. 20 tahunma jualan es poteng. Nda naik motorka, ka lebih cocoki es poteng dijual pake sapeda singking bela,” tuturnya.
Omzetnya tidak begitu banyak. Tapi cukup bagi Dg.Emba untuk dipakai membeli beras dan kebutuhan keluarganya yang hidup sederhana. Ia tidak memakai motor untuk berjualan. Sebab baginya, es poteng lamekayu hanya cocok kala dijajakan dengan sepada kumbang dan loncengnya khasnya. Kriingg..krriingg..kriingg..eee poootteengg lamekayuuu….(*)
Foto-foto es poteng jualan Daeng Emba: