#Citizen Reporter
Subordinasi & Marginalisasi Masih Dirasakan Perempuan
Makassar,GoSulsel.com – Subordinasi dan marginalisasi masih dirasakan oleh kalangan perempuan Indonesia tidak terkecuali di Sulsel. Karena itu, perjuangan kesetaraan gender antar laki-laki dengan perempuan terus digaungkan.
“Marginalisasi meminggirkan perempuan, subordinasi menomorduakan perempuan. Beban ganda dan kekerasan terhadap perempuan masih sering terjadi,” kata aktivis perempuan Sulsel, Ema Husain, dalam pelatihan gabungan jurnalis dengan penggiat perempuan di Maxone Hotel Makassar.
Menurut dia, perempuan masih sering menjadi korban kekerasan konflik dalam rumah tangga. Konflik, lanjut dia, salah satunya disebabkan karena laki-laki masih terlalu mendominasi perempuan. “Saat ini masih dominan laki-laki. Bisa suatu saat nanti, laki-laki yang merasa jadi minoritas,” ujanya.
Ema yang juga ketua Organisasi Non Pemerintah Perempuan Anti Korupsi Sulsel menekankan begitu pentingnya informasi atau karya jurnalistik dalam memperjuangkan kesetaraan gender.
Pada kesempatan tersebut, sejumlah aktivis perempuan dan jurnalis yang menjadi peserta pelatihan menemukan marginalisasi kalangan perempuan banyak terjadi di daerah pelosok. Salah satunya disebut terjadi, di Kabupaten Pangkajene Kepulauan.
“Perempuan lebih banyak di dapur, pendidikan bagi perempuan juga dianggap tidak terlalu penting,” ujar Anto, salah seorang jurnalis televisi swasta nasional yang bertugas di Pangkajene Kepulauan.
Sementara, Ketua AJI Makassar, Qodriansyah Agam Sofyan, mengemukakan, pelatihan gabungan jurnalis dengan perempuan bertujuan untuk menyamakan persepsi dalam hal memahami isu-isu perempuan. Selain itu, kata dia, salah satu visi-misi AJI adalah mempejuangkan hak-hak perempuan.
“AJI membuat kegiatan ini agar ada sinergitas terkait isu-isu perempuan, supaya jurnalis dalam memberitakan sebuah peristiwa tidak bias gender,” ujar Agam. (*)
Citizen Reporter: Ketua AJI Makassar-Qodriansyah Agam Sofyan