#Bentrok Polisi-Satpol PP
Dosen FISIP Unhas Harap Penanganan Awal Bentrok Satpol PP vs Polisi Bukan Soal Salah-Benar
“Dahulukan proses recovery, terutama recovery perasaan para korban dan keluarga. Para pejabat dan pemimpin masing-masing institusi berperan besar dalam hal ini. Mereka harus aktif ke dalam, turun ke anak buah dan menenangkan perasaan,” terang Dosen Ilmu Hubungan Internasional (HI) berstatus Ph.D Candidate, di Graduate School of Global Studies, Doshisha University, Kyoto, Jepang ini.
Menyangkut pernyataan Danny Pomanto pada jumpa pers di Balaikota Makassar yang akan melaporkan kasus penyerangan Balaikota, Ishaq menganggap hal itu sangat kontraproduktif dalam upaya cooling down paska konflik.
“Itu sangat kontra produktif, menurutku. Sangat naif jika Pak Wali kota mengedepankan hitungan untung rugi atau menang kalah,” tuturnya.
Namun, Ia menganggap bahwa rencana Danny melapor mungkin bisa dipahami oleh pimpinan kepolisian. Tapi hal itu bisa jadi dimaknai berbeda oleh para bawahan. Sebab masing-masing pihak merasa menjadi korban dalam konflik berdarah ini.
“Pandangan Walikota mungkin bisa dipahami oleh pimpinan Polisi di daerah. Tapi anak buah di bawah bisa saja merasa tidak bisa menerima. Yang perlu diingat bahwa sekarang ini, di level anggota di bawah, masing-masing merasa benar. Juga masing-masing merasa sebagai korban,” terangnya.
Ishaq berujar bahwa niatan Danny untuk melapor tentu saja bisa dilakukan, namun bukan sekarang. “Tindakan melapor itu bisa dilakukan, tapi sebaiknya jangan sekarang. Penenangan dan pemulihan perasaan para korban yang jauh lebih penting saat ini,” tutup Ishaq.(*)