(FOTO: Kudapan khas Makassar, Buroncong, bisa kawan traveliner nikmati di Anjungan Pantai Losari pada pagi hari di akhir pekan/Sabtu, 13 Agustus 2016/Andi Nita Purnama/GoSulsel.com)

Menjemput Pagi dengan Buroncong Gurih Pantai Losari

Sabtu, 13 Agustus 2016 | 12:21 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: A Nita Purnama - GoSulsel.com

Makassar, GoSulsel.com — Anjungan Pantai Losari ramai dikunjungi warga kota Makassar bukan hanya saat sore. Pagi hari di tempat ini, bisa dijadikan tempat yang tepat untuk sekedar berselfie ataupun menyantap sarapan bersama keluarga.

Sabtu hari ini misalnya. Banyak orang di anjungan ini, begitu biasa Anjungan Pantai Losari disebut, terlihat santai sambil menikmati makanan yang dijajakan di pinggir jalan.

Salah satu makanan khas Makassar yang biasa disantap saat sarapan yaitu baroncong. Baroncong atau biasa disebut juga buroncong/guroncong (dalam bahasa bugis) terbuat dari tepung terigu, gula pasir, santan, parutan kelapa muda, soda kue, dan garam. Adonan tersebut lalu dipanggang dalam cetakan khusus dengan api yang berasal dari kayu bakar. Biasanya orang Makassar menyantapnya ditemani secangkir teh atau kopi hangat.

Rasa gurih baroncong yang membuat kuliner satu ini tetap melekat di hati warga Makassar. Bentuknya seperti busur/ setengah lingkaran, mirip dengan pukis.

Terlihat ada beberapa gerobak yang menjual kudapan khas daerah Makassar ini. Salah seorang pedagang yang ada di Pantai Losari yaitu Lukman. Pria asli Makassar ini, sudah beberapa bulan berdagang baroncong. Setiap pagi hari sekitar pukul 5, dia sudah mulai berjualan di sekitar Pantai Losari. Berjualan di kawasan ini dia lakukan hanya sampai jam 9 pagi, setelah itu pada sore harinya dia bergeser ke daerah Jalan Mappanyukki.

Lukman mengakui dirinya berjualan baroncong karena tidak puas dengan gaji yang ditawarkan tempatnya bekerja dulu, sehingga dia mencoba usaha ini.

Halaman:

BACA JUGA