“Tidak ada ritual khusus cuman saya juga wudhu kalau mau menulis,” ungkap Usman, mahasiswa S2 di UIM yang minggu ini (Agustus 2016) bakal di yudisium dengan jurusan Pendidikan Islam.

Salah satu pembina Pondok Pesantren Ar-Rahman DDI Galla Raya Mandalle, Syahrul shaleh, S.Pd.I menuturkan bahwa Alquran ukuran besar yang dibuat Ustas Usman jika selesai diserahkan ke pengurus MUI Kabupaten Pangkep untuk di baca dan di taskhi kemudian ditandatangani dan distempel sah dengan maksud bahwa Alquran akbar itu lengkap alias tidak kurang huruf, tanda baca, ayat dan surahnya.

“Ada penghafal anggota MUI kab. Pangkep yang baca dan periksa kemdian di taskhi oleh ketua MUI kab.pangkep kemudian ditandangani lalu distempel,” tambah Syahrul alumni UIN ALauddin Makassar Fakultas Tarbiyah ini saat berbincang dengan GoSulsel.com.

Ustas Usman yang telah dikaruniai 2 anak dari istri St Hasni dalam membuat Alquran akbar itu selama 1 tahun, tidak mendapatkan kendala apapun kecuali ia sibuk mengurus dan mengajar di pesantren yang dibinanya.

Berikut foto-foto Ustas Usman bersama dengan Alquran ukuran besar yang dibuatnya:

---