Bahaya Pornografi di Medsos Bagi Anak-anak
“Kita harus waspada terhadap upaya desain pustaka pornografi di benak anak-anak. Kita dapat mengetahui hasil pengurangan sepuluh dikurang lima sama dengan lima karena sebelumnya sudah tertanam pustaka perhitungan di kepala kita,” ujar mantan Komisionar Komisi Informasi Sulawesi Selatan ini.
Hidayat mengatakan, seseorang yang sudah diracuni pustaka pornografi di benaknya, pikirannya selalu mengarah pada pornografi.
“Baru melihat sepotong gambar atau video yang menjerumus pada pornografi, maka pikiran sudah membayangkannya secara mendetail,” ungkap Hidayat.
Untuk itu, ia mengajak untuk memperkuat keimanan sebagai benteng dari bahaya pornografi. “Pemuda LDII harus menjadi trendsetter atau panutan. Generasi muda LDII harus cinta pada ilmu agama,” ujar mantan Ketua KPID Sulawesi Selatan ini.
Hidayat mengajak untuk menggunakan internet untuk kebaikan. “Era teknologi informasi dan komunikasi adalah momentum untuk berdakwah. Gunakan YouTube untuk merekam aktivitas dakwah lalu sebar di media sosial,” ajaknya. (*)