(FOTO: Makam Syekh Yusuf, Tuanta' Salamaka di Jalan Syekh Yusuf, Sungguminasa, Gowa/Marwan Paris/GoSulsel.com)

Memahami Makna Nazar Ayam hingga Sapi di Makam Syekh Yusuf

Jumat, 16 September 2016 | 13:40 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Marwan Paris - GoSulsel.com

Gowa, GoSulsel.com – Makam ‘Tuanta Salamaka ri Goa’ yang lebih dikenal Makam Syekh Yusuf di perbatasan Gowa-Makassar, Jalan Syekh Yusuf, Lakiung, Ko’bang, Kelurahan Katangka, Kabupaten Gowa ramai dikunjungi oleh para peziarah.

Beberapa hari setelah Idul Adha merupakan puncak keramaian dari jumlah peziarah yang berkunjung ke makam. Sebagaimana diungkapkan Mujibu Rahman bin Abdul Jalil, juru kunci makam Syekh Yusuf kepada Gosulsel.com, Kamis (15/9/2016).

pt-vale-indonesia

“Para peziarah paling ramai ketika usai Idul Adha, seperti saat ini. Dan paling ramainya itu sekitar 3 hari dan seminggu setelah Idul Adha,” ujarnya.

(FOTO: Makam Syekh Yusuf, Tuanta' Salamaka di Jalan Syekh Yusuf, Sungguminasa, Gowa/Marwan Paris/GoSulsel.com)

(FOTO: Makam Syekh Yusuf, Tuanta’ Salamaka di Jalan Syekh Yusuf, Sungguminasa, Gowa/Marwan Paris/GoSulsel.com)

Peziarah ini datang, lanjutnya, dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan yang tiap tahun rutin bersama keluarga mereka berziarah ke makam Syekh Yusuf. Dengan berbagai latar belakang seperti orang tua, anak kecil, orang sakit, ibu hamil, kaya, miskin. Semuanya datang berbondong dalam satu angkutan mulai pagi hingga petang. Bahkan sampai membawa bekal makanan yang disantap bersama dalam kompleks makam. Walaupun rela antri berdempetan untuk menziarahi makam beliau dengan maksud dan tujuan yang bermacam-macam pula.

Ada yang sekedar datang untuk mengenang perjuangan beliau, ada yang memanjatkan doa pada Allah SWT, maupun berhajat melepas nazar dari apa yang telah dicapainya.

Perilaku dan tingkah laku mereka pun saat berada di makam beraneka ragam. Seperti halnya ada yang dengan sengaja membawa hewan seperti ayam untuk dilepaskan di makam ini. Ada juga yang melepas seekor kambing bahkan terkadang menurut pak Mujibur Rahman, ada juga sampai melepas seekor sapi di makam tersebut.

(FOTO: Makam Syekh Yusuf, Tuanta' Salamaka di Jalan Syekh Yusuf, Sungguminasa, Gowa/Marwan Paris/GoSulsel.com)

(FOTO: Makam Syekh Yusuf, Tuanta’ Salamaka di Jalan Syekh Yusuf, Sungguminasa, Gowa/Marwan Paris/GoSulsel.com)

“Para peziarah memang ada yang melepas seekor ayam atau kambing dalam kompleks makam. Bahkan pernah sampai ada yang melepas seekor sapi,” ucapnya.

Menurut beliau hal seperti itu bagi peziarah merupakan bentuk sebuah hajatannya dari apa yang mereka nazarkan. Bukan kepada Syekh Yusufnya tapi kepada Allah SWT.

“Mereka melepas hewan bukan karena suatu persembahan atau sesajen. Tapi hajatan peziarah dari nazar mereka. Misalnya saja mereka berdoa kepada Allah SWT di makam Syekh Yusuf kemudian bernazar. Jika harapannya tercapai ia akan melepas hewan seekor di makam sebagai bentuk hajatnya. Makam Syekh Yusuf dimaknai sekedar tempat penyambung doa agar doa mereka bisa terkabul. Karena mereka percaya jika berdoa di makam Syekh Yusuf,  doa mereka bisa cepat sampai sebab dibantu seorang Waliullah,” terangnya.

Hal menarik lainnya yaitu menghamburkan kepingan uang koin di depan makam. Dimana setiap keping yang jatuh di tanah dijemput oleh tangan-tangan anak kecil yang berkerumun di sekitar makam. Jumlah koin yang dihamburkan jangan dikira hanya segenggam tangan tapi bisa sekantong plastik penuh uang koin. Hal ini menjadi sebuah pemandangan yang hanya bisa anda temukan jika berkunjung ke makam Syekh Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati Al-Makasari Al-Bantani ‘Tuanta Salamaka ri Goa’.(*)

(FOTO: Makam Syekh Yusuf, Tuanta' Salamaka di Jalan Syekh Yusuf, Sungguminasa, Gowa/Marwan Paris/GoSulsel.com)

(FOTO: Makam Syekh Yusuf, Tuanta’ Salamaka di Jalan Syekh Yusuf, Sungguminasa, Gowa/Marwan Paris/GoSulsel.com)


BACA JUGA