Lawan Terorisme, Radikalisme & Narkoba, Sulsel Bentuk 1000 unit Satgas
Salah satu tujuan utama dari satgas ini adalah melakukan pencegahan dan deteksi sejak dini dari terorisme, radikalisme dan narkoba. Di mana saat ini dengan perkembangan teknologi dan informasi, semakin cepat dan mudah menyebar.
Menurut Asmanto, Indonesia saat ini sedang menghadapi dan terlibat “proxy war” atau perang tanpa senjata. Terlebih Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki sumber energi terbesar dengan kekayaan sumber daya alamnya baik yang ada di daratan maupun lautan.
“Untuk menhadapi ini semua, kita harus kembali ke jati diri kita sebagai bangsa Indonesia. Salah satunya, menggali kearifan lokal yang sudah ada selama ini, seperti budaya sipakatau, sipakainge dan sipakalebbi,” jelasnya.
Mantan Kepala Biro Pemerintahan Umum Sulsel ini, berharap seluruh elemen masyarakat bisa ikut mabil bagian dalam satgas ini. Terutama di lingkungan keluarga, dengan saling melindungi dan memberikan pemahaman agama dan bernegara yang baik untuk menangkal bahaya terorisme, radikalisme dan narkoba.
Terkait gerakan Sulsel melayani tertib dan bersih, Asmanto menjelaskan gerakan ini untuk membangkitkan kembali semangat perubahan untuk kemajuan bangsa yang berkarakter. Ini terutama ditujukan bagi aparat pemerintah, hukum dan keamanan.
Saat ini, Kebangpol sedang menjajaki kerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan pengawasan terkait pelayanan yang tertib dan bersih ini. “Kemarin, sudah ada tim dari direktur pencegahan KPK. Kita masih lakukan penjajakan,” lanjut Asmanto.