Surat Terbuka Untuk Imam Nahrawi Soal Makassar Batal Tuan Rumah Kongres PSSI
Di sebuah media online, Anda mengajak publik tak membesar-besarkan pilihan Anda kepada Yogyakarta. Sebab, kata Anda, tempat hanya soal teknis. Tetapi bagi siapa saja yang pernah sekolah, alasan itu tidak cukup cerdas. Kalau tempat tidak perlu dipermasalahkan, mengapa Makassar ada bikinkan surat rekomendasi penolakan?
Gubernur dan wali kota kami sudah menjamin, tak ada seorang pun peserta kongres yang bakal lapar atau tak kebagian kamar sejuk. Grand Clarion, Sheraton, hingga Novotel punya ruang pertemuan yang sanggup menempatkan Anda sebagai bintang di podium. Di situ juga ada barongko.
Tetapi Anda ngotot tidak mau Makassar. Yogyakarta Anda sebut lebih bersejarah. Tempat lahirnya PSSI. Alibi yang membuat Anda tampak tidak tahu, Makassar juga punya jasa besar untuk persepakbolaan negeri ini. PSM jauh lebih tua dari PSSI.
Di kantor Anda tentu juga ada peta Indonesia. Tatap baik-baik. Makassar juga ada di situ.
Namun semoga pernyataan itu bukan untuk menutupi kabar buruk yang dibawa teman saya ke meja warkop sore itu. Anda coba menjadi penawar kekhawatiran beberapa orang yang berpeluang tidak terpilih menjadi ketua umum bila pemilihan digelar di Makassar. Mereka takut para peserta kongres merasa berutang budi pada Erwin Aksa, yang bersedia menanggung segala biaya hajatan.