
Kaleidoskop Politik Sulsel 2016: Seteru Dramatis SYL – Nurdin di Tubuh Beringin
Makassar, Gosulsel.com — Drama politik yang menempatkan Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Nurdin Halid (NH) sebagai aktor utama cukup menarik perhatian masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) sepanjang tahun 2016. Dua pentolan partai Golkar ini saling unjuk kekuatan ke hadapan publik. Gosulsel.com merangkum drama monumental atas rivalitas dua tokoh beringin Sulsel ini.
Setelah menjabat Ketua DPD I Golkar Sulsel selama dua periode, tampuk kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo (SYL) harus rela ia serahkan ke tangan Nurdin Halid (NH). Pada Selasa, 30 Agustus 2016, kepada Gosulsel.com, NH membenarkan kabar dirinya menjadi Plt Ketua Golkar Sulsel. Dia menjabat Plt Ketua Golkar Sulsel melalui Surat Keputusan (SK) yang ditandatangani oleh Ketua Umum Golkar hasil Munaslub Bali, Setya Novanto.

Ichsan Yasin Limpo (IYL) yang juga calon ketua DPD I Golkar Sulsel, menilai penunjukkan NH sebagai Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD I Golkar Sulsel merupakan salah satu langkah untuk menjegal langkahnya bertarung di Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Sulsel.
IYL bahkan menganggap bahwa taktik yang dijalankan oleh NH laiknya praktik politik ala orde baru. “Saya sudah lima periode di Golkar, sejak orde baru, cara-cara seperti ini sudah ada. Jadi saya tahu cara-cara untuk menjegal seseorang, apalagi jika musda dilakukan sekarang pasti saya akan aklamasi,” kata IYL, Kamis, 1 September 2016, usai melakukan pertemuan dengan SYL di Gubernuran.
Di bawah komando NH, kader-kader potensial partai Golkar Sulsel lalu berbondong-bondong menanggalkan “korsa kuning” kemudian berpaling ke partai NasDem besutan Surya Paloh. Salah seorang bekas kader Golkar yang juga dikenal dekat dengan SYL, Rusdi Masse (RMS), bahkan dipercaya menjabat Ketua NasDem Sulsel. Hal tersebut diikuti oleh saudari kandung SYL, Tenri Olle Yasin Limpo.
Tak tanggung-tanggung, pada Jum’at, 26 Agustus 2016, pelantikan RMS sebagai Ketua NasDem Sulsel memecahkan tiga rekor nasional sekaligus; mobil branding terbanyak dengan 600 unit, massa terbanyak, 12.000 orang, dan atribut partai terbanyak, 11.600 atribut. Melalui momen pelantikan itu pula, Surya Paloh tak henti-hentinya menggoda SYL agar pindah ke partai NasDem. Bahkan kabarnya, SYL sampai ditawari jadi Sekretaris jendral (Sekjend) DPP NasDem.