Kekerasan Bengal Fokus Penelitian Mahasiswa Universitas Sawerigading

Minggu, 29 Januari 2017 | 10:19 Wita - Editor: Irfan Wahab - Reporter: Citizen Reporter

Makassar, GoSulsel.com – Perilaku aksi kekerasan bengal yang terjad di sepanjang tahun di Kota Makassar menarik perhatian mahasiswa FISIP Universitas Sawerigading melakukan penelitian untuk kemudian ditulis dalam format artikel ilmiah yang akan dikompetisikan pada Kemenristekdikti RI.

Salah seorang dosen pembimbing mahasiswa FISIP Universitas Sawerigading (UNSA) Makassar, Surachmi Inderawaty, SE, M.Si kepada media Minggu (29/1/2019) menegaskan, pilihan pada tema bengal, karena aksi yang dilakukan para pelaku itu sudah membawa pada korban jika dan cacat seumur hidup.

pt-vale-indonesia

Dijelaskan, penelitian mahasiswa ini sekaligus akan mencari solusi mengapa aksi bengal masih tetap marak dengan para pelaku anak-anak usia sekolah antara 15-19  tahun, tandas Dosen Tetap Yayasan Sosiologi Fisip Unsa ini.

Hasil temuan awal mahasiswa, fakta lapangan menunjukkan, sepanjang tahun 2015 kasus bengal yang dilaporkan kepada pihak berwajib sebanyak 733 kasus tetapi yang dapat terselesaikan hanya 290 kasus, tegas Surachmi.

Sebaliknya pada  tahun 2016, laporan masyarakat terhadap kasus bengal sebanyak 666 kasus kejadian tetapi yang dapat diselesaikan hanya 368 kasus. Tingginya angka kasus bengal dengan pelaku anak-anak bangsa, menjadi semacam patologi sosial yang tidak bisa dibiarkan berlarut-larut , tandasnya.

Halaman:

BACA JUGA