Kebijakan Penggunaan Rupiah Bikin Pengusaha Travel Dilema
Makassar, Gosulsel.com – Kebijakan pemerintah atas penggunaan mata uang rupiah untuk transaksi dalam negeri, membuat sejumlah agen Tour and Travel di Sulawesi Selatan mengalami dilema. Hal tersebut terjadi karena kebijakan penggunaan rupiah dihadang oleh fluktuasi mata uang yang tidak stabil.
“Kita galau karena banyak komponen yang masih menggunakan valuta asing. Bayangkan saja, kita harus jual pakai rupiah padahal kita dihantam dengan dollar dari sana, misalnya saja airlines, Saudi pakai Dollar semua,” kata Ketua Associaton of Indonesia Tour and Travel Agencies (ASITA) Sulsel, Didi Leonardo Manaba, Kamis (09/02/17).
Ia mengatakan, ASITA secara organisasi berkomitmen dan memang hal ini tidak gampang untuk disosialisasikan karena komponen yang kita kerjasamakan.
“Untuk kami membuat suatu paket itu juga masih menggunakan mata uang valas lain. Contohnya airlines. Mereka punya harga satuan masih memakai acuan dari US$. Hal itu yang membuat kami harus bisa menyesuaikan terhadap fluktuasi nilai tukar tersebut,” tuturnya.
Ia mengharapkan fluktuasi ataupun nilai tukar rupiah terhadap valuta asing bisa stabil.
“Kami harapkan agar tidak berfluktuasi. Stabilitas politik memang juga berpengaruh sekali. Karena kalau naik turun dan harganya sudah ada di brosur, tidak bisa diganti lagi,” harapnya.(*)