Hingga ke bagian ini, kembali dengan gaya
khasnya yang kerap mengundang tawa, None menggambarkan pimpinan UPT sebagai ‘raja’ kecil karena kewenangan yang mereka miliki.

“Tapi janganmeki kasihani. Seperti saja mereka pengemis. Jangan salah bapak-bapak, mereka itu punya kuasa. Mutasi-mutasi guru, penentuan kepala sekolah dan penggantiannya itu sudah di tangan kepala UPT,” katanya disusul senyum para hadirin.

Ia juga kembali menegaskan mengenai keberadaan guru honorer. Menurut None tidak akan ada lagi penerimaan atau pengangkatan guru honorer. Soal kekurangan guru, pihaknya mengaku sudah memiliki data valid sehingga ke depan pihaknya tinggal mendistribusi guru dari wilayah yang kelebihan guru ke wilayah yang kekurangan.

Sempat pula disinggung mengenai kis
ruh Disdik Sulsel dengan Kemendikbud. Ia menjelaskan bahwa pihaknya sama sekali tidak punya niatan untuk merugikan siapa pun.

“Semuanya demi memenuhi rasa keadilan bagi sekolah-sekolah di Sulsel. Sebab dari kunjungan saya ke sekolah-sekolah memang banyak kerancuan. Ada sekolah berlebih bantuannya tetapi ada pula yg sangat kekurangan,” ungkapnya.

Kunjungan None ke daerah-daerah
dimaksudkan untuk memantau langsung persiapan pelaksanaan UNBK SMA/SMK sekaligus untuk memetakan kondisi umum sekolah sekolah di Sulsel. Dengan kunjungan itu None yakin bakal mendapatkan gambaran lebih baik sebelum menentukan kebijakan untuk tiap-tiap sekolah.(*)