Ilustrasi

Polisi Tutupi Penangkapan Pelaku Pungli di Gowa, Ada Apa?

Jumat, 24 Maret 2017 | 18:22 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Harlin - Go Cakrawala

Gowa,GoSulsel.com – 2 Oknum anggota LPM Lempangan, Kelurahan Lanna, Kecamatan Parangloe, Muhammad Nasir & Nuhung Dg Nai dilaporkan ke polisi.
Keduanya terjaring oleh Tim Saber Pungli Polres Gowa, di Lingkungan Parang, Kecamatan Parangloe, Gowa, Rabu (22/3/2017) lalu.

Namun, sayang polisi terkesan menutupi penangkapan keduanya. Kabar penangkapan keduanya dibenarkan oleh Sekretaris Camat (Sekcam) Parangloe, Mappatangka Dg Talli. Mantan Lurah Lanna ini mengatakan, keduanya sempat dibawa ke Polres Gowa, sebelum dilepaskan.

pt-vale-indonesia

“Ada dua orang memang ditangkap. Tapi sudah dilepas,” kata Mappatangka di kediamannya, Kamis (23/43/2017).

Kepala Lingkungan Parang, Abd Salam Dg Tunru juga membenarkan penangkapan kedua warganya itu. Keduanya diduga memungut retribusi jalan diluar ketentuan.  “Mereka ditangkap oleh Tim Saber Pungli. Infonya karena diduga memungut retribusi jalan sebesar Rp23 ribu,” tutur Abd Salam via pesan pendek.

Salam juga menyesalkan adanya pungutan jalan diluar ketentuan. “Retribusi jalan yang resmi itu hanya Rp4000. Kalau ada retribusi diatas Rp4000  itu ilegal. Pungutan haram,” kesalnya.

Nuhung Dg Nai satu dari dua petugas retribusi yang diamankan petugas mengakui bila dirinya selama ini memungut retribusi jalan sebesar Rp26 ribu kepada setiap kendaraan tambang. Pungutan Rp26 ribu tersebut, kata dia, tanpa disertai karcis resmi.

“Saya hanya menjalankan perintah. Sudah 10 tahun saya memungut retribusi jalan, tapi baru kali ini saya ditangkap dan dibawa ke kantor polisi,” tutur Nuhung di kediamannya, Jumat (24/3/2017).

Ia memaparkan retribusi jalan Rp26 ribu itu,  dibagi-bagi kepada oknum masyarakat. Rp3 ribu untuk Ketua LPM Lempangen, Rp21 ribu untuk SBL dan sisanya Rp2 ribu untuk petugas retribusi. “Ini pelajaran bagi saya. Orang lain yang diuntungkan, tapi saya yang jadi korban,”tuturnya.

Polres Gowa sendiri berupaya menutupi penangkapan ini. Kasubag Humas Polres Gowa, AKP Tambunan yang dikonfirmasi via whatsapp mengaku tidak tahu menahu soal penangkapan itu. “Saya belum ada data. Coba langsung ke Polres,” elak Tambunan.

Kapolres Gowa, AKP Ivan Setiadi juga menolak memberikan informasi. Panggilan telepon serta pesan pendek tidak digubris. Begitu juga dengan Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky Sondani. Perwira dengan tiga melati di pundak yang dikenal humanis dengan wartawan ini juga menutup diri.(*)


BACA JUGA