
Klan IAS Harus Ada yang Mengalah di Pilwalkot Makassar
Makassar, Gosulsel.com — Sejumlah nama yang digadang-gadang bakal bertarung pada pemilihan wali kota (Pilwakot) Makassar tahun 2018 mendatang, mulai bermunculan. Meski demikian, rentetan sejarah perjalan politik di Makassar masih berkisar pada basis ketokohon dan dominasi beberapa klan.

Klan mantan Wali Kota Makassar Ilham Arif Sirajuddin (IAS), misalnya, hingga kini dinilai memiliki pengaruh kuat di Pilwalkot Makassar. Saat ini setidaknya ada 3 orang figur dari klan IAS yang santer disebut akan bertarung, di antaranya istri IAS yang saat ini juga sebagai anggota DPR RI Aliyah Mustika Ilham, Ketua DPC Partai NasDem Makassar Andi Rachmatika Dewi dan Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal -akrab disapa Deng Ical-.
Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad menilai bahwa ketiga figur itu memiliki kekuatan ketokohan yang berbeda. “Aliyah lebih unggul dibanding Cicu dari ketokohannya,” kata Firdaus Muhammad kepada Gosulsel.com, Selasa(04/04/2017).
Saat ini Deng Ical yang menjabat sebagai Wakil Wali Kota Makassar tentunya memiliki tingkat popularitas yang tidak lagi diragukan.
Khusus Deng Ical dan Aliyah, Firdaus mengatakan, meski keduanya berasal dari partai yang sama, tetapi basis massa pemilik suara dan mesin politik tetap sama, sehingga di antara keduanya harus ada yang mengalah.
“Keduanya kader partai berbeda tetapi basis dan hubungan emosionalnya sementara ini mengharuskan ada yang mengalah jika bertarung di Pilwali bersamaan,” pungkas Firdaus.(*)