Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, Anggota Komisi IX DPR RI Aliyah Mustika Ilham dampingi Menko PMK RI, Muhadjir Effendy meresmikan pengoperasian gedung Pusat Penanggulangan Gizi Terpadu di Desa Lumpangang, Kecamatan Pa'jukukang, Kabupaten Bantaeng Selasa (2/3/2021)

Legislator Aliyah Mustika Sebut Gedung Pusat Penanggulangan Gizi Terpadu Bisa Tekan Stunting

Selasa, 02 Maret 2021 | 16:59 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

BANTAENG, GOSULSEL.COM — Bersama Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, Anggota Komisi IX DPR RI Aliyah Mustika Ilham dampingi Menteri Koordinator (Menko) Bidang pembangunan Manusia dan kebudayaan (PMK) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy meresmikan pengoperasian gedung Pusat Penanggulangan Gizi Terpadu di Desa Lumpangang, Kecamatan Pa’jukukang, Kabupaten Bantaeng Selasa (2/3/2021).

Menko PMK, Muhadjir Effendy mengaku takjub dengan hadirnya gedung ini. Bahakan pihaknya menyarankan untuk penamaannya Pusat Pelayanan Gizi Terpadu.

pt-vale-indonesia

“Kami apresiasi angka stunting rendah 21 persen, melebihi Pusat 27,6 persen Bantaeng harus jadi pelopor untuk menurunkan angka stunting dengan kerjasama kuat Pemerintah dan masyarakat,” pungkasnya.

Kata dia, Bapak Presiden memberikan target penurunan hingga 14 persen hingga periode terakhir 2024.

Sementara itu, Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengapresiasi hadirnya Pusat Penanggulangan Gizi Terpadu di Bantaeng. Bahkan ini menjadi pertama di Indonesia, apalagi angka stunting di Bantaeng melebihi Provinsi 24 persen yakni 21 persen.

“Tentu perlu intervensi bersama untuk penurunan stunting. Seperti melalui program Gammara’na atau (Gerakan Masyarakat Memberantas Stunting),” pungkasnya.

Senada diungkapkan, Anggota Komisi IX DPR RI  Aliyah Mustika Ilham, jika butuh kolaborasi seluruh pihak dalam menghadirkan program penekanan angka stunting di Sulsel.

Sehingga kata dia, melalui kehadiran gedung Pusat penanggulangan Gizi Terpadu ini bisa jadikan wadah untuk menekan angka stunting tentunya khususnya di Bantaeng.

“Selain didukung dengan pengoperasian gedung Pusat penanggulangan Gizi Terpadu ini, tentu juga dibutuhkan edukasi kepada masyarakat khususnya perihal pemenuhan gizi pada anak,” tuturnya.

Hal inipun disambut baik, Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo. “Tentu kami butuh dukungan seluruh stakeholder mulai dari pemerintah pusat, provinsi hingga Komisi IX DPR RI sebagai mitra BKKBN untuk memberikan edukasi ke masyarakat dan BKKBN akan kerja keras untuk reformasi kelayakan kesehatan,” jelasnya.

Sebagai informasi, gedung Pusat Penanggulangan Gizi Terpadu dilengkapi beberapa ruang poli diantaranya poli anak.(*)


BACA JUGA