FOTO: Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sesi II tingkat SMA di SMAN 21 Makassar, Senin (10/4/2017).Zul Kifli/GoCakrawala

SYL Pantau UNBK se-Sulsel Melalui Teleconference

Senin, 10 April 2017 | 19:08 Wita - Editor: Irfan Wahab - Reporter: Mirsan - Go Cakrawala

Makassar, GoSulsel.com – Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo melakukan pemantauan laporan hasil Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di kabupaten/kota di Sulawesi-Selatan. Pemantauan dilakukan dengan telekonferensi diruang telekonferensi Disdik Sulsel, Senin (10/04/2017).

Gubernur bersama dengan Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Irman Yasin Limpo, Perwakilan Kementerian Pendidikan Khomsiyah, Wakil Ketua Komisi E DPRD Sulsel Saharuddin Alrif, berdialog bersama kepala UPTD Pendidikan se Sulsel. Melalui telekonferensi ini, Syahrul menanyakan kondisi baik kesiapan siswa, fasilitas dan guru sendiri.

Herry Mahmud misalnya. Sebagai kepala UPTD Pendidikan Pangkep, mengatakan, sejauh ini pelaksanaan UNBK berjalan lancar. Ada 11 sekolah SMA ikut UNBK dari 17 SMA dengan jumlah peserta 2.393 orang.

“Walaupun, awalnya jaringan tidak berjalan baik,” sebutnya.

Syahrul pun mengatakan bahwa Ujian Nasional harus meningkat setiap tahun, harus tiga lebih modern, maju, mandiri.

“Catatan yang penting adalah terutama tahun ini harus dituntaskan adalah sekolah yang belum punya komputer, silahkan diajukan jumlah kebutuhannya ke Dinas Pendidikan, Kepala Dinas siap membantu,” sebut Syahrul.

Kondisi yang berbeda di Selayar. Walaupun berjalan lancar dan baik, namun ujian nasional harus digabung karena keterbatasan komputer.

“Kondisi yang ada, ada sekolah yang harus digabung karena kekurangan komputer yaitu sekolah lain digabung ke SMK Passilambena,” Ujar Andi Rosdiana, Kepala UPT Pendidikan Selayar.

Di Luwu Timur sendiri hadir Kepala UPT Asqar bersama Bupati Lutim Thoriq Husler, menyebutkan 23 sekolah melaksanakan UNBK dengan 708 siswa.

“Saya pikir jika bupati ada, sudah aman, selain persoalan kesejahteraan rakyat, persoalan pengadaan juga bisa dilakukan. Kepala UPT bisa mengajukan ke Bupati, bisa diajukan ke perubahan anggaran,” kata Syahrul sembari meminta agar jaringan di Lutim oleh provider diperbaiki, karena selama konferensi sempat terjadi gangguan.

Penekanan terhadap kualitas dan kompetensi guru juga menjadi perhatian. Selain fasilitas komputer, kendala jaringan listrik dan jaringan data menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi. (*)


BACA JUGA