Semangat N-250 Gatotkaca untuk Kemajuan Sektor Maritim Indonesia

Selasa, 25 April 2017 | 23:28 Wita - Editor: Irfan Wahab - Reporter: Mirsan - Go Cakrawala

Makassar, GoSulsel.com – Hari Kebangkitan Teknologi Nasional merupakan salah satu hari bersejarah nasional yang diperingati setiap tanggal 10 Agustus berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 71 Tahun 1995. Akar sejarah kebangkitan teknologi nasional berawal dari keberhasilan penerbangan perdana pesawat “N-250 Gatotkaca” pada tanggal 10 Agustus 1995 di Bandung. Hasil karya anak bangsa ini menjadi bukti bahwa bangsa kita mampu mengembangkan jiwa Iptek yang inovatif dan berdaya saing mondial (Internasional – seluruh dunia).

Pelaksanaan pra launching hari ini, 25 April 2017, merupakan awal rangkaian berbagai kegiatan ekspos Peringatan Hakteknas ke-22 yang bertema: “Pembangunan Maritim Berbasis Pengetahuan” dengan sub tema “Peran SDM dan Inovasi dalam Pembangunan Maritim Indonesia.” Pemilihan tema ini  adalah upaya mendorong terwujudnya Visi Pembangunan “Poros Maritim” dunia yang dicanangkan Presiden Joko Widodo dan merupakan cita-cita besar terhadap penegakan kedaulatan ekonomi, pertahanan dan keamanan wilayah NKRI.

pt-vale-indonesia

Menristekdikti, Mohammad Nasir membuka secara langsung Perayaan Hari Kebangkitan Tekonologi Nasional (Hakteknas) ke – 22 di kantor Kemenristekdikti, yang juga dihadiri seluruh pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenristekdikti. Dalam kesempatan ini Mohammad Nasir menyampaikan Perayaan tahun ini untuk pertama kalinya digelar di luar Pulau Jawa, dengan tujuan ingin mendorong dan mendukung berkembangnya inovasi nasional anak bangsa yang membanggakan.

Dirinya menegaskan, Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi dengan garis pantai terpanjang di Indonesia, provinsi dengan pembangunan pesisir yang paling tinggi di Indonesia, pelabuhan Makassar yang juga merupakan pelabuhan terpadat di kawasan Indonesia Timur. Sehingga diharapkan dapat menjadi pilar pendukung poros kemaritiman.

Seperti yang juga dikatakan Ketua Umum HMPI, Andi Fajar Asti bahwa melalui kegiatan Hakteknas ini mampu mendorong seluruh komponen bangsa melahirkan teknologi berbasis maritim sehingga kesejahteraan masyarakat pesisir tumbuh. Karena kita tahu bersama, dari data Kemiskinan di Indonesia justru terbesar di masyarakat pesisir.

“Tentu ini kontraproduktif dengan potensi Sumber Daya Alam Indonesia yang begitu kaya tersimpan di laut. Kalau negara serius pada pembenahan persoalan ini, maka negara harus hadir menyediakan anggaran yang cukup untuk terciptanya sebuah riset dan teknologi dibidang maritim yang sifatnya aplikatif dan bukan sekadar teoritis,” katanya melalui rilis kepada GoSulsel.com.

Peringatan Hakteknas tahun ini diselenggarakan untuk menghargai seluruh komponen bangsa dalam menguasai, memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi, membangkitkan daya kreasi dan inovasi anak bangsa serta menunjukkan keberhasilan dan prestasi anak bangsa yang membanggakan di bidang iptek dan inovasi berbasis maritim yang dihasilkan oleh lembaga litbang, perguruan tinggi, dunia usaha/ industri dan komunitas/ pegiat Iptek dan inovasi.

Tak kalah pentingnya adalah bagaimana mereformulasi riset dan inovasi selaras dengan kebutuhan dunia usaha/industri. Untuk itu, riset-riset yang akan dilakukan bertujuan mempercepat hilirisasi dengan memenuhi kebutuhan dunia industri. Fokus riset ke depan akan dibagi ke dalam dua prioritas yaitu Prioritas Riset Nasional dan Prioritas Riset Bidang Fokus. Prioritas Riset Nasional akan difokuskan kepada 3 fokus yaitu Food, Energy dan Water (FEW), sedangkan Prioritas Riset Bidang Fokus terdiri dari 7 bidang fokus yaitu Teknologi Pangan, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Teknologi Energi, Teknologi Kesehatan dan Obat, Teknologi Transportasi, Teknologi Hankam, dan Material Maju.

Sedangkan pelaksanaan puncak acara direncanakan di Centre Point of Indonesia Makassar pada tanggal 10 Agustus 2017. Selain itu, pemerintah daerah, perguruan tinggi, komunitas Iptek dan inovasi di seluruh Indonesia juga diinstruksikan agar menyelenggarakan kegiatan upacara atau kegiatan ilmiah sebagai bagian dari upaya menggelorakan inovasi di tengah masyarakat. (*).


BACA JUGA