BPS Catat Sulsel Alami Inflasi 0,33 Persen, Bulukumba Tertinggi
Makassar, GoSulsel.com -Sulawesi Selatan mengalami inflasi sebesar 0,33% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128, 26 pada bulan April 2017. Data tersebut berdasarkan data hasil Survei Harga Konsumen yang dilakukan oleh BPS pada pasar tradisional dan pasar modern atau swalayan di 5 kota IHK nasional yaitu Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare, dan Palopo.
“Dari 5 kota IHK di Sulsel, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bulukumba sebesar 0,63% dengan IHK 133,18 dan terendah di Parepare sebesar 0,05% dengan IHK 122,90,” kata Kepala BPS Provinsi Sulawesi Selatan, Nursam Salam, Selasa (02/05/17).
Terjadinya inflasi di Sulawesi Selatan di bulan April 2017 disebabkan oleh kenaikan harga pada enam kelompok pengeluaran yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,26%; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 1,13%; kelompok sandang sebesar 0,46%; kelompok kesehatan sebesar 0,10%; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,01%; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,36%, sedangkan satu kelompok lainnya mengalami deflasi yaitu kelompok bahan makanan sebesar -0,31%.
“Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga di bulan April 2017 adalah tarif listrik, tomat sayur, ikan bandeng, tomat buah, angkutan udara, cabai merah, tarif pulsa ponsel, wortel, kentang, dan emas perhiasan,” paparnya.
Dilanjutkannya, selain komoditas yang mengalami inflasi, beberapa komoditas lainnya mengalami penurunan harga. Komoditas tersebut adalah cabai rawit, beras, ikan layang, gula pasir, bawang merah, telur ayam ras, ikan merah, daging sapi, ikan teri basah, dan ayam hidup.
Inflasi yang dialami Sulawesi Selatan bulan April lebih rendah dibandingkan bulan yang sama tahun 2015 sebesar 0,36%, sebaliknya bulan yang sama tahun 2016 mengalami deflasi 0,39%.(*)