Di Sulsel, Wilayah Ini Tempati Urutan Tertinggi Kosentrasi Berbisnis
Makassar, GoSulsel.com – Sensus ekonomi 2016 merupakan sensus ekonomi keempat setelah diadakan tahun 1986, 1996, dan 2006.
Hasil sensus ekonomi tersebut menunjukkan sebaran usaha/ perusahaan terkonsentrasi di wilayah Mamminasata sebesar 31,04%.
Sebaran jumlah usaha/ perusahaan antar wilayah menunjukkan bahwa sebanyak 290.61 ribu usaha/ perusahaan berada di wilayah Mamminasata (Maros, Makassar, Gowa, Takalar) terhadap seluruh usaha di Sulawesi Selatan.
Dari angka tersebut, sebanyak 132,44 ribu usaha/ perusahaan (14,15%) berada di Kota Makassar. Selebihnya berada di wilayah Bosowa (Bone, Soppeng, Wajo) 19,94%, 17,21% di wilayah Ajatappareng plus Pangkep (Barru, Parepare, Sidrap, Pinrang, Enrekang, Pangkep), 16,46% di wilayah Selatan Selatan (Kep. Selayar, Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto, Sinjai), dan 15,36% di wilayah Luwu dan sekitarnya (Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Palopo, Tana Toraja, Toraja Utata).
Usaha Menengah Kecil (UMK) menguasai aktivitas ekonomi dengan jumlah usaha mencapai 923,3 ribu usaha (98,61%). Seentara itu, Usaha Menengah Besar (UMB) jumlahnya hanya mencapai 13,04 ribu (1,39%).
“Hal ini menunjukkan capaian pemerintah daerah dalam implementasi Kebijakan Prioritas (KP) I dengan program gratis modal pengembangan UMK, dan yang lainnya,” ujar Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam.
Menurut kewilayahan, selama ini kawasan perkotaan Mamminasata ditetapkan sebagai pusat perdagangan dan jasa yang terhubung dan mendukung Kabupaten/ Kota lainnya di Sulsel. Hasil SE2016 mencatat, sekitar 290,6 ribu (31%) usaha/ perusahaan berada di kawasan ini.
“Penyerapan tenaga kerja di kawasan perkotaan Mamminasata juga cukup besar. Kawasan ini mampu menyerap sepertiga (35%) dari total pekerja di Sulsel,” terangnya. (*)