MAKASSAR, GOSULSEL.COM –– Pengamat Politik Universitas Bosowa (Unibos) Makassar, Arif Wicaksono menilai bahwa isyarat Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto akan berduet dengan Ketua DPC Demokrat Makassar, Adi Rasyid Ali (ARA) adalah hal yang biasa terjadi. Apalagi hal itu Danny katakan langsung di hadapan ARA.
Pandangan itu dikatakan Arief saat dikonfirmasi terkait peryataan Danny dan ARA yang memberikan sinyal siap berduet pada Pilwalkot Makassar tahun 2018 mendatang. Arief mengatakan mungkin saja hal itu bisa dianggap sebagai tes awal Danny terhadap calon wakilnya.
“Hal ini baik, namun akan lebih baik, bila Pak Danny melakukan itu juga kepada semua calon wakil yang diinginkan. Mengapa?, karena Pak Danny butuh kalkulasi yang ketat, mengingat sosok figur seperti Ara adalah figur anak muda yang sukses menjadi anggota legislatif dua periode, dan karena itu juga ARA berasal dari elemen partai politik, di mana Pak Danny tidak memilikinya, untuk sementara,” kata Arief.
Arief menjelaskan, bahwa Danny harus memperhitungkan semua kemungkinan.
“Masalah lain juga yang kemungkinan muncul adalah Ara sebagai figur dari parpol yang sama dengan Deng Ical. Di mana, Deng Ical yang juga sudah positif akan maju dalam pilwalkot makassar ke depan, yaitu dari Partai Demokrat,” ucapnya.
Lanjut Arief, dalam analisisnya dia melihat akan kembali terjadi irisan kepentingan antar faksi dalam tubuh internal Demokrat Sulsel, yaitu faksi Reza Ali dan faksi IAS, yang nantinya bisa jadi akan menjadi kerugian bagi Pak Danny sendiri.
“Kecuali hal tersebut (dengan sengaja memberi Ara sinyal kuat menjadi strategi Pak Danny dalam memecah dukungan Demokrat Sulsel dalam Pilwalkot Makassar 2018,” demikian Arief.(*)