Legislator DPR RI Andi Iwan Darmawan Ras (AIA) dirikan markas pemenangan di Wajo.
#

Siap Tempur di Pilkada, AIA Dirikan 3 Markas di Wajo

Senin, 28 Agustus 2017 | 14:52 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

Wajo,GoSulsel.com – Legislator DPR RI, Andi Iwan Darmawan Ras (AIA) makin optimis untuk running di Pilkada Wajo tahun 2018 mendatang. Hal ini ditandai dengan mendirikan 3 markas tempur di Sengkang, Kabupaten Wajo.

CEO Roemah Djuang AIA, Hermansyah menjelaskan 3 Markas tersebut adalah Roemah Djoeang yang terletak di Jalan Bau Baharuddin, Roemah Rakjat di Jalan Bau Munawarah dan Roemah Pewarta di Jalan Jenderal Ahmad Yani.

pt-vale-indonesia

“Markas ini yang nantinya akan difungsikan secara berbeda,” kata Panglima Pedjoeang AIA ini dikutip dari keterangan tertulis yang diterima GoSulsel.com, pada Senin (28/8/2017).

Untuk Roemah Djoeang, kata dia, akan difungsikan untuk tempat berkumpul dan berembuk sesama teman-teman Pedjoeang AIA. “Di sinilah kami akan menggagas strategi dan langkah apa yang akan terus kami lakukan untuk menghadapi event Pilkada 2018 nanti,” tuturnya.

Sedangakan Roemah Rakjat, lanjutnya, akan berfungsi untuk menyerap aspirasi masyarakat, guna menyempurnakan bentuk-bentuk program yang akan diluncurkan AIA nantinya.

“Dan tim kami yang disini nantinya akan secara terbuka menerima Asprirasi dari semua elemen masyarakat, sehingga program yang akan kami kongkritkan betul-betul program dari rakyat untuk rakyat,” tungkasnya.

Selanjutnya, untuk Roemah Pewarta, pihaknya dirikan guna menjalin hubungan baik dan silaturahmi dengan dengan awak media. Roemah Pewarta ini juga akan difungsikan sebagai tempat konferensi pers bagi tim dan kandidat nantinya.

“Ketiganya kami dirikan untuk menjawab keraguan publik terkait maju atau tidaknya beliau dalam pesta demokrasi bumi lamaddukelleng 2018 mendatang, kendala yang kami dapatkan di lapangan selama tim Pedjoeang bergerak hanyalah kendala issue kebenaran beliau maju atau tidak, tapi itu justru menguntungkan kami Karna secara otomatis terbuka ruang komunikasi dengan masyarakat dan jadi perbincangan tersendiri,” jelasnya.

“Memang saya melihat ada kelompok atau person yang sengaja menghembuskan issue tersebut dan saya rasa itu hanya efek dari galau yang berlebihan,” tandasnya.(*)