#

Pimpin Apel Siaga, Cakka: Jangan Beri Ruang Pemecah Belah Bangsa

Senin, 04 September 2017 | 19:21 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Baharuddin - GoSulsel.com

Rantepao,GoSulsel.com – Keberagaman di Indonesia mutlak harus dipertahankan. Pasalnya, beragam suku, budaya dan agama merupakan kekayaan bangsa yang wajib dijaga.

Tidak ada lagi yang bisa menggugat empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD, kebhinekaan dan keberagaman. Sebab hal tersebut merupakan harga mati yang tak perlu ditawar, meski ada upaya pihak-pihak tertentu merubahnya.

pt-vale-indonesia

Pesan dan harapan itu disampaikan Ketua Dewan Pembinan Abdi Merah Putih (AMP) Sulsel, Andi Mudzakkar (Cakka) saat menjadi inspektur upacara di Apel Siaga AMP, di Lapangan Bakti, Rantepao, Senin (04/09/17) sore.

“Ada empat pilar bangsa yang tak perlu lagi ditawar.  Jangan ada lagi menggugat Pancasila, UUD 45,  kebhinekaan dan keberagaman. Ini harus kita pertahankan. Keberagaman adalah kekayaan kita,” tegas Cakka.

Mengenakan seragam abdi merah putih, Cakka juga menegaskan jika keberagaman budaya, suku, agama yang ada di Indonesia merupakan rahmat bagi bangsa. Pasalnya, meskipun berbeda tapi disatukan oleh semangat nasionalisme dan bahasa Indonesia.

“Kita beda dengan negara lain. Kita memang beragam, namun disatukan oleh bahasa Indonesia dan semangat kebangsaan. Suku dan golongan adalah rahmat kita. Ini adalah kekuatan yang harus kita pertahankan,” tambah Cakka yang tak lain Bupati Luwu dua periode.

Olehnya itu, lanjut Cakka, keberagaman ini jangan lagi dikoyakkan oleh kepentingan tertentu. Apalagi, ada upaya ingin memecah bela bangsa. “Yang ingin memecah belah kita, itu adalah setan. Olehnya itu, AMP harus tampil di garda terdepan mempertahankan keutuhan NKRI dan Pancasila,” papar dia.

Dalam kesempatan ini, Cakka juga menyindir adanya upaya pihak tertentu yang selalu ingin memanfaatkan keberagaman dan kedekatannya dengan masyarakat Toraja, melalui menyebarkan berita “hoax” di media, maupun di sosial media.

“Ini baru berapa menit saja, tapi sudah ada yang plesetkan pernyataan saya. Ini sangat bahaya, karena tujuannya ingin memecah belah kita. Orang seperti ini adalah provokator,” tandas Cakka.

Di samping itu, Cakka yang di akhir sambutannya menggunakan bahasa Toraja, menjelaskan tentang AMP yang dibentuk sebagai wadah bagi purna paskibraka yang sudah ditanamkan jiwa patriotisme dan kader-kader Pancasilais.

“Tetapi meski AMP ini merupakan wadah bagi Purna Paskibraka, namun siapapun yang berani mempertahankan Pancasila dan Indonesia, itu bisa menjadi bagian dari abdi merah putih,” urainya.

Di depan ratusan pengurus AMP se Sulsel, Cakka yang juga ketua FKPPI Luwu, menyampaikan apresiasinya terhadap Toraja. Itu sebabnya, ia menggunakan Bahasa Toraja, karena sejak dulu ia tidak bisa dipisahkan dengan warga di kabupaten tujuan Pariwisata ini.

Selain punya orang tua angkat di Toraja, Cakka memiliki hubungan emosional dengan sejumlah tokoh Toraja. Termasuk warga asal Toraja yang bermukim di Kabupaten Luwu.

Sekadar diketahui, di apel siaga ini, turut hadir pendiri AMP Ichsan Yasin Limpo, serta sejumlah purna paskibraka. Sementara Bupati Toraja Utara, Kalatiku Paembonan menyempatkan menjamu IYL-Cakka.