#

Idolakan Cakka, Warga Torut ‘Branding’ Kerbaunya Punggawa Macakka

Sabtu, 16 September 2017 | 15:18 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Baharuddin - GoSulsel.com

Rantepao,GoSulsel.com – Beragam cara dilakukan para relawan dan simpatisan menunjukkan dukungannya di Pilgub SulSel 2018 mendatang. Di Toraja Utara misalnya, warga menulis Punggawa-Macakka.

Angga, pehobi kerbau aduan yang mengidolakan sejak dulu Andi Mudzakkar (Cakka), menulis Cakka-Punggawa pada tubuh kerbau aduan miliknya yang siap turun arena.

pt-vale-indonesia

Pada budaya”mapassilaga tedong” yang digelar di Malakiri, Kecamatan Buntu Mapetasan, Torut, Jumat (14/9) kemarin, kerbau milik Angga menang melawan kerbau milik Saroni. Dalam adu kerbau itu, Kerbau Punggawa-Macakka begitu beringas melakukan tandukan keras pada kerbau yang di tubuhnya tertulis “Ebony Padatindo”.

“Memang kuniatkan mi. Kalau ada mapasilaga tedong, saya punya kerbau ini akan saya tulis punggawa-macakka di badannya. Ini kerbau andalan saya dari beberapa ekor kerbau yang saya miliki. Kerbau ini memang sering menang. Dan kali ini menang lagi. Mudah-mudahan, pasangan Punggawa Macakka menang telak di Pilgub nanti,” kata Angga.

Lanjut dikatakan Angga, kerbau miliknya sebelum turun arena mendapat perhatian besar dari para penggemar adu kerbau. “Banyak orang mendekat mau lihat itu nama kerbau. Ada juga yang foto bersama dengan latar tulisan punggawa macakka dan Cakka Bersama,” ujar Angga.

Di Tana Toraja, budaya Mapasilaga Tedong atau adu kerbau, kerbau yang diadu bukanlah kerbau sembarangan. Biasanya, kerbau bule (Tedong Bonga) atau kerbau albino yang menjadi kerbau aduan.

Biasanya, sebelum upacara adat berlangsung, puluhan kerbau yang akan diadu dibariskan di lokasi upacara. Kerbau-kerbau tersebut kemudian diarak dengan didahului oleh tim pengusung gong, pembawa umbul-umbul, dan sejumlah wanita dari keluarga yang berduka ke lapangan yang berlokasi di rante (pemakaman).

Saat barisan kerbau meninggalkan lokasi, musik pengiring akan dimainkan. Irama musik tradisional tersebut berasal dari sejumlah wanita yang menumbuk padi pada lesung secara bergantian.


BACA JUGA