#Pilwali Makassar
Rekomendasi Golkar ke Munafri Ditolak, Kok Bisa?
Makassar, GoSulsel.com – Golkar resmi mengusung CEO PSM, Munafri Arifuddin (Appi) di Pilwali Makassar. Namun, belum cukup sehari usungan itu ditolak oleh kader internal Golkar.
Hal ini dibeberakan oleh Wakil Ketua Bidang Kajian Kebijakan Strategis DPD II Golkar Makassar Iswan S Utomo. Dia mengatakan, telah menerima banyak keluhan dari internal Golkar. Alasannya, karena dukungan itu tidak mendasar dan tidak sesuai dengan mekanisme partai.
Dia mengatakan, sesuai penjaringan dilakukan DPD II Golkar Makassar dan DPD I Golkar Sulsel, sama sekali tidak pernah mengakomodir Appi, sapaan Munafri Arifuddin. Sehingga, kata dia, hal ini tidak sesuai dengan mekanisme partai. Dia pun mempertanyakan eksistensi Appi di Golkar, sehingga begitu mudahnya mendapatkan rekomendasi Golkar.
“Minta maaf saja sodara munafri arifuddin inikan sampai sekarang kita belum tau eksistensi di partai golkar, dia bukan pengurus, dan kita juga belum pernah bersentuhan dengan yang bersangkutan,” lanjut Iswan, saat ditemui di Kantor DPD II Golkar Makassar, Minggu (29/10/2017).
Yang pasti, kata dia, Golkar tidak harus mendahulukan figur eksternal dibandingkan kader internal. Begitu juga, Golkar tidak harus jadi penenton pada even Pilwali Makassar 2018 mendatang, sehingga Appi dituntut untuk mengakomodir kader sebagai 02 (calon Wakil Wali Kota).
Dia menjelaskan, ada dua kader potensial Golkar yang jauh hari sebelumnya telah melakukan sosialisasi, yakni Ketua Golkar Makassar, Farouk M Betta dan Bendahara DPD I Golkar Sulsel, Rusdin Abdullah (Rudal).
“Kalau memang rekomendasi Golkar sudah final ke Appi, harus gandeng kader Golkar. Yah, kalau bukan pak Aru ada pak Rudal,” ucapnya.
Ditegaskan pula, sepanjang sejarah Pilkada langsung, Golkar selalu mengusung kader, sehingga, jika Pilkada 2018 tidak melibatkan kadernya, dia menilai Golkar telah gagal.
Diapun menuntut untuk melakukan kajian kembali bersama kader Golkar se-Makassar. Iswan mengatakan, sudah banyak kader Golkar yang mendesak agar dukungan itu bisa dipertanggungjawabkan di hadapan kader. Hal ini bukan tanpa alasan, menurutnya, yang melakukan pemenangan usungan adalah kader di tingkat daerah.
“Saya harap supaya dilakukan dialog, jadi kami mempertanyakan apa yang menjadi inidikator kenapa sodara Appi yang dipilih. Kemudian pada akhirnya setelah pertimbangan-pertimbangan permanen ke Appi dan kami bisa terima secara logis. Tentunya kami berharap dia juga bisa didampingi oleh kader golkar yang tulen,” harapnya.
Sebelumnya, Sekretaris DPD II Kota Makassar, Wahab Tahir melontarkan protes keras jika partainya tidak mengakomodir kader. Perihal rumor pasangan Munafri Arifuddin – Andi Racmatika Dewi (Appi – Cicu), Wahab menegaskan tidak akan pernah mau menandatangani SK rekomendasi.
“Kalau Golkar mau mengusung Appi – Cicu, naka saya tidak akan tandatangani SK-nya. Konsekuensinya ada dua, saya harus dikeluarkan (dari Golkar) atau mundur secara terhormat,” tuturnya.
Sikap itu ditegaskan Wahab, lantaran masih ada kader yang potensial yang lebih layak. Kalau pun Appi harus menggunakana tiket Golkar, Wahab menyarankan untuk menggandeng kader.(*)