Makassar,GoSulsel.com – Kasus dugaan korupsi pengadaan pohon ketapang kencana  dan program 7 sanggar lorong yang dialamatkan kepada wali kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, membuat Polda Sulsel melakukan penggeledahan kantor Balai Kota Makassar, Rabu (3/1/2017). Pada penggeledahan tersebut pihak kepolisian melibatkan personil bersenjata lengkap.

Menanggapi hal tersebut salah seorang Tokoh masyarakat di wilayah Kecamatan Tallo, Firdaus menilai, tindakan yang diambil kepolisian untuk menyelesaikan dugaan kasus tersebut sudah sangat benar, hanya saja ia melihat cara yang dilakukan itu agak berlebihan.

Firdaus menilai tidak seharusnya kepolisian membuat heboh prosesi penggeledahan, sebab yang bersangkutan (Wali Kota Danny) bukanlah penjahat besar dan kasus tersebut masih sebatas dugaan.

“Saya lihat dipemberitaan, Ini kan masih dugaan, Seharusnya tidak dibuat heboh dengan menggeledah kantor Balaikota dengan membawa personil bersenjata lengkap, kesannya Pak Danny seperti penjahat besar saja,” kata Firdaus, Kamis (4/1/2018).

Ia mengaku mengenal sosok Wali Kota Makassar sebagai seorang yang cerdas, santun dan dekat dengan masyarakat, ia juga melihat, Makassar bisa menjelma sebagai kota dunia berkat polesan Danny selama beberapa tahun ia memimpin.

“Saya berharap kasus ini segera selesai dengan seadil-adilnya. Semoga saja dugaan kasus yang dialamatkan ke Danny itu tidak benar,” jelasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Syahrani salah seorang warga Pampang berharap, upaya kepolisian untuk menegakkan hukum dapat dilakukan secara fair.

“Kita menginginkan Makassar tetap aman dan nyaman atas kejadian kemarin. Jangan justru karena kejadian kemarin, kita warga jadi resah. Karena sebaiknya polisi melakukan pemeriksaan secara baik-baik saja. Bukan justru harus seheboh ini. Karena biar bagaimana, kita juga harus jaga citra Kota Makassar di luar,” ucapnya.

Dia pun berharap, Danny Pomanto tetap kooperatif atas kasus yang menimpanya. “Karena kami masih percaya, Pak Danny itu orang baik,” tegasnya. (*)

---