5 Fakta Tentang Kisah Datu Museng dan Maipa Deapati
MAKASSAR, GoSulsel.com–Film dari sebuah legenda tanah Makassar, Datu’ Museng dan Maipa Deapati mulai dirilis 11 Januari yang memakai artis Bollywood tampan, Shaheer Sheikh sebagai Datu’ Museng dianggap sukses mengangkat kembali tema lokal di Sulsel ke layar lebar. Namun ada berapa fakta soal kisah dan latar Film ini. Berikut 5 Fakta soal kisah Datu Museng dan Maipa Deapati.
1. Kisah Film yang dianggap adalah cerita percintaan yang lebih tragis dari kisah Rome dan Juliete karya sastrawan besar dunia William Shakespeare asalnya adalah kisah dari sastra tutur orang Makassar yang dikenal dengan istilah Sinrilik yang dikenal sejak abad 17 silam atau sejak sejak tahun 1765. Lalu disadur Benjamin Matthes, seorang misionaris Belanda yang juga menjadi pelopor penerjemahan Injil ke Bahasa Makassar yang pada tahun 1852 memuatnya sebagai tulisan yang memuat 1.150 baris. Baru tahun 1967 penulis Verdy R Baso menyadur kisah Datu Museng ini ke dalam bentuk novel.
2. Di dunia kesenian, kisah legenda itu, berdasarkan novel dan sastra tuturnya diangkat ke panggung teater oleh Fahmi Syarif, seniman teater Makassar yang juga menuliskan naskahnya, mementaskan Datu Museng dalam drama empat babak pada bulan Agustus 1975.
3. Kisah Datu Museng dan Maipa Depati sebenarnya adalah kisah nyata, bukan cuma karena makam keduanya betul-betul ada di tepi pantai losari Makassar, tetapi juga seperti disebutkan M. Ruslailang, cerita yang aslinya adalah perebutan tahta bangsawan di tanah Sumbawa di Propinsi Nusa Tenggara Barat sekarang, antara dua bangsawan yang berebut legitimasi pengakuan dari pengauasa VOC Belanda yang menguasai kerjaan Gowa Tallo sejak abad 16 dimana Sumbawa yang merupakan daerah kekuasaan Gowa Tallo ikut dalam penguasaan VOC tersebut. Seperti dicatatkan Bima en Sumbawa (1987) yang ditulis oleh Noorduyn, yang kemudian disajikan ulang oleh Thomas Gibson dalam bukunya Narasi Islam dan Otoritas di Asia Tenggara (2011)
4. Datu Museng dan Maipa Deapati sesunggungnya adalah bangsawan Sumbawa, bukan asli dari tanah Makassar, nama Datu Museng menurut M. Ruislang sendiri adalah penyebutan dari lidah orang makassar bagi Datu Museng yang aslinya bernama Datu Busing dan Maipa Deapati yang disebut Maipa Daeng Nipati.
5. Kisah Datu Museng sendiri banyak mengandung unsur-unsur Islam terutama aroma Tassawuf yang kala itu masih cukup dipengaruhi ajaran Syekh Yusuf yang kental dengan tarekatnya sendiri. Hingga kisah ini selain dibumbui dengan kisah cinta nan romantis juga oleh kisah kisah mistis misalnya dengan kemampuan Datu Museng yang kebal terhadap peluru, serta kepiawaiannya bermain takraw hingga bisa memasukan ke dalam pakaian Maipa Deapati.(#)