Jika Merasa Diteror, Danny: Silahkan Melapor
Makassar, GoSulsel.com – Tahapan Pilwali Makassar sudah berlangsung. Tensi politik perlahan memanas. Aksi lapor dengan modus teror pun tidak bisa terhindarkan.
Salah satu Ketua Ketua RT Bantbantaeng, Andi Ashar yang melapor ke Polrestabes Makassar dengan alasan diteror di salah satu Grup Whatasapp, GR2M dimana mambernya didominasi oleh Ketua RT/RW se-Kota Makassat.
Alasannya lantaran beda pilihan Bapaslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Dia menduga kuat lantaran fotonya yang beredar dengan mengacungkan satu jari, salam yang dipulerkan oleh Cawalkot, Munafri Arifuddin.
Pilwali Makassar memang berlangsung head to head, yakni petaha Moh Ramdhan Pomanto-Indira Mulyasari dan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu).
Danny, sapaan Moh Ramdhan Pomanto yang dikonfirmasi perihal tersebut mengatakan bahwa semua proses Pilkada harus berlangsung damai, sehingga jika ada yang merasa diteror dia persilahkan untuk melapor. Dia bahkan cenderung tidak mengetahui persoalan itu.
“Teror? mesti lapor kalau diteror. Mesti dilapor, kalau ada yang teror mesti di lapor. Teror kenapa?,” kata Danny, say ditemui di DPRD Kota Makassar, Jln AP Pettarani, Selasa (16/1/2018).
Dia mengatakan, tidak mesti ada orang yang diteror di Kota Makassar.
“Mesti dilapor. Tidak boleh orang diteror di Kota ini. Siapa pun saja,” singkatnya.(*)