#,

Merasa Diteror, Ketua RT Banta-Bantaeng Lapor Polisi

Selasa, 16 Januari 2018 | 02:19 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

Salah satu kuasa hukum korban, Muhammad Al Jebra, mengatakan bahwa kliennya melaporkan hal itu lantaran merasa terancam dan butuh perlindungan hukum.

“Selain itu pelaporan tersebut juga didasari adanya indikasi dugaan tindak pidana berupa pengancaman dan pelanggaran Undang-Undang ITE, yang dilakukan pendukung pasangan DIAmi,” tegasnya.

pt-vale-indonesia

Ia lanjut menerangkan jika atas kejadian tersebut pihaknya meminta Kepolisian mengusut dan memproses dugaan tindak pidana pengancaman dan pelanggaran Undang-Undang ITE hingga tuntas.

Sebelumnya Ketua RT 01 Kelurahan Banta-Bantaeng, Kecamatan Rappocini Andi Ashar mendapat ancaman teror dari oknum pendukung pasangan Danny Pomanto-Indira Mulyasari Paramastuti.

Ashar diteror lantaran diduga tidak pro terhadap paket DIAmi di Pilkada Makassar tahun ini.

Teror itu muncul setelah foto bergambar dirinya yang dilingkari garis merah dengan fose mengangkat satu jari beredar luas di group WhatsApp “GR2M” yang dihuni para ketua RT/RW se Kota Makassar.

Sontak, foto Ashar bersama sejumlah kader Partai NasDem menyulut emosi para penghuni group GR2M. Bahkan nada ancaman teror mulai dihembuskan.

Salah satunya berasal dari anggota group GR2M Muh. Syarif. Adapun nada ancamannya berbunyi seperti di bawah ini:

“Bagaimana kita culik saja,”komentar Muh. Syarif.

Tak sampai di situ saja, ancaman Syarif kemudian diaminkan oknum lain dari grup tersebut dengan teror yang lebih ekstrim.

“Kalau perlu ambil hpnya dan bakar dia,”komentar Nur Hasan.

Atas aksi teror ini, Ashar mengaku nyawanya sudah terancam.

“Saya tidak tahu tiba- tiba ada foto saya beredar dan saya diancam, mungkin saya dituduh tak pro ke wali kota, karena di grup itu kumpulan RT/RW se Kota Makassar,” ucapnya.(*)

Halaman: