Deng Ical Jadi Rebutan Parpol, ini Alasannya
Makassar, GoSulsel.com — Setelah resmi mengundurkan diri dari keanggotan Demokrat, Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal langsung menjadi primadona dan rebutan partai politik.
Sejumlah partai politik membuka pintu yang lebar untuk Deng Ical, sapaan Syamsu Rizal MI. Diantaranya NasDem, Golkar dan PKB.
Deng Ical dinilai adalah seorang politisi yang memiliki integritas yang tinggi, sehingga mampu membawa nama baik dan citra partai. Begitu pula dengan dengan pengalamannya sehingga mampu beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
Khusus NasDem, sangat terbuka pintu lebar bagi Deng Ical. Dedikasi orang nomor dua Makassar dalam setiap lembaga yang dibesarkan menjadi alasan NasDem membuka ruang untuk Deng Ical.
“NasDem melihat Deng Ical sebagai politisi yang berwawasan luas dan berdedikasi terhadap lembaga. NasDem akan menyambut dengan hangat jika Deng Ical hendak bergabung dengan Partai NasDem,” kata Juru Bicara DPW NasDem Sulsel, M Rajab, Selasa (30/1/2018).
Hal senada dikatakan oleh Ketua PKB Sulsel, Azhar Arsyad. Dia mengatakan, pihaknya terbuka untuk Deng Ical jika memiliki niat untuk berjuang bersama dengan PKB. Bahkan dia berjanji akan menyiapkan posisi strategis untuk Deng Ical.
“PKB partai terbuka, jadi siapapun yang ingin bergabung dan menerima politik rahmatan lilalamin sebagai agenda politiknya, tentu PKB secara partai akan menerima,” kata Azhar.
“Kalau soal posisi itu urusan lain, ada mekanisme internal partai yang mengatur soal itu,” lanjutnya.
Bahkan, partai pemenang Pemilu di Sulsel, Golkar turut membuka ruang untuk Deng Ical. Sekretaris DPD I Golkar Sulsel, Abdillah Natzir mengatakan, Golkar adalah partai yang terbuka bagi siapa saja yang berkeinginan bergabung. Apalagi Deng Ical memiliki track record yang jelas.
“Apalagi kalau seperti Deng Ical yang sudan jelas track recordnya di Makassar. Kita terbuka dan sambut baik. Tapi ada catatan bahwa yang mau masuk Golkar sudah faham kalau Golkar adalah partai pendukung pemerintah,” kata Abdillah.
Apalagi, jika Deng Ical membawa gerbong, bukan hal yang tidak mungkin gerbongnya akan masuk dalam partai yang sama. “Makin banyak yang mau bergabung dengan Golkar akan kami sambut baik,” tandas Abdillah.(*)