Gowa, Gosulsel.com — Jajaran Polres Gowa mulai meningkatkan pengawasan dan pengamanan menjelang Pilkada serentak di Sulawesi Selatan, demi menjaga kenyamanan dan keamanan masyarakat dari potensi konflik yang bisa terjadi.

Kali ini, kepolisian juga memfokuskan diri pada Cyber Crime, dimana dunia maya merupakan salah satu objek munculnya konflik. Media sosial layaknya Facebook, Instagram, Whatsapp dan lainnya kerap menampilkan beragam postingan yang bernada adu domba di kalangan golongan maupun komunitas lainnya.

Karena itu polres Gowa fokus pengawasan pada akun-akun Sosial media yang kerap memposting isu provokasi.

“Menyikapi tahapan Pilgub ini, kita dihadapkan pada kemungkinan meningkatnya serangan hoax, berita negatif, black campaign dan block campaign yang ada di medsos. Karena itu untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya konflik akibat hoax tersebut, kami Kepolisian diperintahkan untuk melakukan cyber patrol atau patroli maya,” ungkap Kapolres Gowa, AKBP Shinto Silitonga kepada media. Kamis (31/01/2018)

Meskipun demikian, Kata Kapolres, pihaknya sedikit kesulitan bahkan kerap tidak melihat adanya akun-akun sosmed yang dengan santainya menyebar hoax didunia maya.

“Karena itu kami minta dukungan dan partisipasi masyarakat untuk membantu kepolisian dalam menjajaki akun-akun tersebut, khususnya awak media. Jika ada kondisi terkait dengan tahapan Pilgub yang bisa berdampak besar di Gowa dan cenderung memanaskan suasana, tolong diinfokan segera dan bantu kami melakukan patroli dunia maya ini,” tegas Shinto.

Selama Menjabat sebagai Kapolres di Gowa, Shinto telah mempelajari banyak segala kondisi perpolitikan di wilayah yang terkenal dengan Sejarahnya ini.

“Istilahnya Gowa ini kalau bahasa medan, hangat-hangat kuku. Sehingga sedikit saja dipanasi maka sudah terbakar. Nah agar tidak terbakar maka mari kita sama-sama menertibkan pihak-pihak yang sengaja mau membakar kekondusifan di Gowa ini,” imbaunya dihadapan para humas Polsek yang ada di Gowa.

Dengan hadirnya media elektronik, Online maupun cetak, Shinto berharap, Media mampu berperan sebagai kontrol sosial bagi masyarakat dan mampu memposisikan duru dengan semestinya.

“Jangan sampai media yang seharusnya menjadi kontrol sosial, justru menjadi pemicu berita hoaxnya,” tandasnya.(*)

---