#

Sejak Dulu Diterpa Black Campaign, Tapi Bedanya IYL-Cakka Tak Cengeng

Sabtu, 12 Mei 2018 | 06:35 Wita - Editor: Baharuddin -

Makassar,GoSulsel.com – Kubu Nurdin Abdullah-Sudirman Sulaiman serta Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar kini sedang akrab “seolah-seolah” di Fitnah melalui black campaign.

Isu pembohongan dan korupsi dijadikan alasan kalau mereka diserang. Padahal rentetan fakta selama Ini memang memperjelas mengenai isu tersebut. Seperti NA, berulangkali pernyataannya tidak sesuai dengan perbuatan.

pt-vale-indonesia

Begitu pun dengan NH, memang pernah tersandung kasus korupsi. Malah pernah dipenjarakan. Termasuk diperiksa dengan kasus korupsi lain yang berbeda.

Serangkain fakta tersebut, ada kesan berusaha ditutupi dengan memunculkan isu di Kampanye hitam kan. Berbagai alasan pun dimunculkan. Seperti rivalnya dituding panik, atau alasan surveinya naik sehingga jadi bulan-bulanan.

Parahnya menggilir timnya sendiri yang dipersepsikan sebagai Pengamat. Seperti Suwadi Idris Amir dan Jayadi Nas, yang berulangkali tertangkap kamera melakukan NA-SS.

Suwadi dan Jayadi dimunculkan di media untuk menekankan kalau NA di fitnah. Kapasitas yang dimunculkan adalah Pengamat. Padahal keduanya memang adalah bagian dari NA ASS.

Bandingkan dengan Ichsan Yasin Limpo Dan Andi Mudzakkar yang sejak dulu selalu menjadi serangan black campaign. Tapi keduanya justru tak menunjukkan kepanikan atau seolah-olah mendramatisir sesuatu untuk mendapat simpati.

Jauh sebelum berpasangan, IYL memang sudah diserang kampanye hitam. Mulai soal dinasti, ijazah maupun Fitnah lainnya. Termasuk ketika maju berpasangan dengan Cakka, ia dibuatkan opini kalau membegal dukungan KTP warga.

Dibanding NH maupun NA, IYL tergolong kandidat yang selalu diserang. Bahkan sejak dulu dibuatkan spanduk tentang dinasti di beberapa titik oleh Kubu tertentu. Begitu pun sempat diisukan tak akan maju.

Meski demikian, rentetan isu yang dihantamkan tersebut tidak lantas membuat IYL Cakka berusaha memanfaatkan untuk menarik simpati warga. Ia meresponsnya secara normatif, dan tidak berlebihan atau dibuat-buat.

“Kami tidak ingin larut seperti itu. Lebih baik menunjukkan secara langsung ke publik bahwa berbagai Kampanye hitam tersebut tidak benar adanya. Bukan malah terlihat cengeng dan memaksakan kita di fitnah,” terang Jubir IYL Cakka, Henny Handayani saat dikonfirmasi.

Ia menambahkan, publik tentu sudah tahu mana fakta dan mana black campaign. Sebab Jangan sampai ada Kandidat yang memang seperti itu, tapi berusaha mengelak dan mengalihkan isu.(*)


BACA JUGA