KerLiP Maros Prihatin Pelibatan Anak-Anak Dalam Aksi Teror Bom
Maros,GoSulsel.com – Keprihatinan terhadap aksi teror bom yang terjadi di Surabaya terus mengalir. Kali ini datang dari Perkumpulan KerLip (Keluarga Peduli Pendidikan).
KerLiP menyatakan turut berdukacita sedalam-dalamnya atas peristiwa berdarah yang ternyata melibatkan anak-anak dalam melancarkan aksi di Surabaya dan Sidoarjo.
“Kami mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan memperoleh kekuatan dan kesabaran, serta para korban yang mengalami luka dan masih dalam perawatan segera sembuh,” ujar Koordinator KerLiP Indonesia Timur, Bagus Dibyo Sumantri, Selasa (15/5/2015).
Disampaikannya pula, bahwa KerLiP menyatakan bahwa teroris sama sekali tidak ada hubungannya dengan ajaran agama apapun dan ajaran agama di manapun. Sehingga KerLiP mengecam terorisme dalam bentuk apapun.
KerLiP sebagai perkumpulan yang selalu mengedepankan kepentingan terbaik anak sangat prihatin dengan adanya pelibatan anak-anak menjadi pelaku bom bunuh diri. Anak-anak seharusnya mendapatkan perlindungan dari terorisme. Anak-anak mudah terpapar paham yang membahayakan ini. Kemitraan Pemerintah, Pemerintah Daerah, Masyarakat dan keluarga perlu diperkuat untuk memastikan anak-anak terlindungi dari ancaman terorisme.
“KerLiP menghimbau pemerintah untuk memberikan program pemulihan psikososial bagi anak-anak yang menjadi korban langsung maupun tidak langsung dari aksi teror ini,” tambah pengurus KerLip Maros, Ilham Halimsyah.
Lebih jauh, KerLiP juga menghimbau kepada Komisi Penyiaran Indonesia untuk memberikan peringatan bagi stasiun televisi yang secara terbuka menyiarkan wawancara kepada teman atau sahabat dari anak-anak yang diduga dilibatkan dalam aksi bom di Surabaya dan Sidoarjo, karena bertentangan dengan Undang Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
“Semoga kita selalu ada dalam lindungan Allah SWT,” tutupnya, membacakan pernyataan sikap KerLiP yang disebar secara nasional.(*)