Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Soni Sumarsono

Sumarsono Dukung Danny Jika Ingin Copot Pejabat Bermasalah

Sabtu, 02 Juni 2018 | 09:29 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

Makassar,GoSulsel.com – Penjabat Gubernur Sulsel Sumarsono,menyatakan, jika Danny Pomanto boleh melakukan mutasi terhadap pejabat bermasalah saat kembali menjabat wali kota Makassar, pada Senin (4/6/2018) mendatang.

“Soal penekanan yang harus dilakukannya, nanti hari Senin saya tekankan sama Pak Danny,” ujar Soni di depan wartawan di kantor Gubernur Sulsel, Makassar, Kamis (31/5/2018). 

pt-vale-indonesia

Menanggapi hal itu, Danny menyatakan sudah siap untuk kembali berkantor di Balaikota Makassar.

Salah satu agenda utamanya adalah mutasi atau  menonjobkan pejabat-pejabat pemkot Makassar yang saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Polda Sulsel terkait kasus korupsi. Termasuk pejabat yang terindikasi terlibat politik praktis.

Kasus korupsi teranyar adalah Korupsi Dana Sosialisasi dan Penyuluhan di kantor-kantor kecamatan se-Kota Makassar. 

“Saya sudah baca keterangan pers Pak Gubernur, Pak Sumarsono. Beliau serahkan kepada saya untuk melakukan mutasi. Untuk hal itu, saya akan laporkan ke beliau, Senin nanti, bahwa banyak pejabat saya, terutama di kecamatan yang sedang menghadapi pemeriksaan di Polda mengenai kasus korupsi Anggaran Sosialiasi dan Penyuluhan. Saya akan laporkan bahwa saya akan bebas-tugaskan mereka dari tugas-tugas pemerintahan, agar fokus pada pemeriksaan kasus-kasus korupsi,” beber Danny Pomanto. 

Kasus korupsi anggaran sosialisasi dan penyuluhan ini telah ramai diberitakan oleh media lokal, baik media cetak maupun media online dalam dua bulan terakhir. Dalam pemberitaan itu terungkap bahwa pejabat-pejabat kecamatan se-Kota Makassar mengelola anggaran program Sosialisasi dan Penyuluhan di lingkup kantor kecamatan setiap tahun. 

Danny Pomanto yang dimintai tanggapan mengenai penyalahgunaan anggaran sosialisasi dan penyuluhan itu, mengaku baru mengetahui ada permainan di situ. 

“Berarti ini sudah berlangsung lama. Saya hanya tanda-tangani DPA kecamatan atas persetujuan DPRD Makassar. Saya baru tahu kalau ada permainan anggaran di situ,” ungkap Danny Pomanto, calon walikota Makassar dari jalur Perseorangan, pada medio Mei 2018. 

Danny berjanji akan mengusut permainan anggaran itu setelah kembali bertugas sebagai walikota Makassar. “Katanya ada setoran-setoran. Harus ditahu itu, kepada siapa mereka menyetor,” uangkap Danny yang pada pilkada Makassar kali ini berpasangan dengan calon wakil walikota Indira Mulyasari Paramastuti. 

Danny Pomanto kembali ke jabatannya sebagai Walikota Makassar setelah dibatalkan pencalonannya oleh KPU Makassar. 

Danny (DIAmi) diduga oleh PT TUN melanggar peraturan Pilkada, namun Panwaslu Makassar menyatakan sebaliknya. KPU Makassar memilih “percaya” pada dugaan PT TUN dari pada jalankan putusan Panwaslu Kota Makassar.

Kini, hanya Munafri Arifuddin – Rachmatika Dewi (APPICICU) satu-satunya kandidat di Pilkada Makassar, berhadapan dengan kolom kosong.(*)


BACA JUGA