Pintu Air Kalabbirang Ditutup, Petani Bantimurung Ancam Demo
Maros, Gosulsel.com – Proses pengerjaan proyek irigasi induk di Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Bantimurung, dinilai oleh petani sawah sangat mengganggu musim tanam ke tiga (MT3). Pasalnya, sawah seluas sekitar 3000 hektar dianggap akan sia-sia jika tidak dilakukan penanaman.
Olehnya, para petani yang kini melaksanakan proses MT3, mengaku akan melakukan aksi unjuk rasa jika pintu air bendung yang terletak di kelurahan tersebut, tepatnya di Batubassi tetap ditutup untuk kepentingan pelaksanaan proyek.
“Ini masalah perputaran ekonomi petani. Kalau selama pengerjaan proyek irigasi pintu air ditutup maka sawah yang seharusnya sudah ditaburi bibit akan sia-sia dan kami petani akan merugi besar. Pintu air bendung ditutup maka kami siap demo,” ujar salah seorang petani asal Desa Allatengae Abdul Asis, pada Gosulsel.com, Senin (6/8/2018).
Menurut Asis, antara pihak Dinas Pertanian, Pengairan, kontraktor dan para petani seharusnya melakukan koordinasi untuk pelaksanaan dari pada proyek irigasi induk tersebut. Sehingga, pelaksanaan MT3 oleh petani tidak terganggu.
“Maunya ji ini duduk bersama, supaya jelas kapan air harus dialirkan dan tidak. Ini persoalan keberlangsungan hidup petani dan tidak boleh untuk tidak dilakukan,” katanya.(*)