#Menuju Parlemen 2019
Dua Pemuda Berebut Kursi PPP di Dapil Makassar A
Makassar, GoSulsel.com — Dua representatif pemuda berebut kursi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Daerah Pemilihan (Dapil) Makassar A. Mereka adalah Ketua KNPI Sulsel, Imran Eka Saputra dan putra Wakil Ketua Umum DPP PPP Amir Uskara, Imam Fauzan AU.
Keduanya adalah pemuda potensial yang maju di partai dan Dapil yang sama pada Pileg tahun 2019 mendatang. Imran Eka dengan segudang pengalaman dan prestasi dalam dunia organisasi kepemudaan, serta Imam Fauzan dengan popularitas dan kans besar sebagai putra elite politik.
Imran Eka yang dikonfirmasi mengakui, bahwa niatnya sudah bulat berkontestasi pada hajatan politik mendatang. Hanya saja, aktivis HMI ini tidak ingin sesumbar. Imran mengaku bahwa saat ini belum memiliki persiapan berarti. Selain berupaya untuk terus memantaskan diri, yang dia lakukan hanyalah membangun komunikasi dengan lintas generasi.
“Persiapan saat sekarang ini hanya memantaskan diri saja dulu, dan menjalin komunikasi lintas generasi,” kata Imran Eka.
Bahkan, lanjutnya saat ini belum pernah melakukan pertemuan dengan cara mengumpulkan massa, apalagi dengan agenda kampanye.
“Masih sebatas komunikasi, sekarang belum bisa kita kampanye. Belum ada DCT (Daftar Caleg Tetap), bisa kena semprit kita kalau curi star,” ujarnya.
Di Dapil Makassar A, selain Imran putra Wakil Ketua DPP PPP Amir Uskara, yakni Imam Fauzan AU juga merupakan representatif pemuda. Imran yang dikonfirmasi berkaitan langkah strategis untuk menggaet simpati pemilih pemula lebih memilih untuk berspekulasi.”Kita serahkan sama rakyat saja,” tandasnya.
Hal senada dikatakan oleh Imam Fauzan. Dia mengaku tidak ada masalah memiliki rival pemuda di internal partai. Soal perebutan partai, Imam Fauzan mengaku tidak ada masalah dan menyerahkan kepada rakyat. Baginya, untuk membesarkan partai, semua Caleg PPP harus saling ‘mendrive’.
“Masalah siapa yang memperebutkan (suara pemuda), saya tidak adaji masalah sama kak Imran. Kita sama-sama dari partai yang sama untuk membesarkan partai. Siapa saja pilihan masyarakat tidak jadi masalah. Saya ini berniat membesarkan partai,” kata Imam Fauzan.
Masih lanjut Imam Fauzan, pihaknya hingga saat ini belum memiliki persiapan yang berarti. Hanya sekedar memperkenalkan diri kepada masyarakat, tujuan maju di Pileg dan latar belakang dirinya hingga bertarung pada hajatan politik pencarian Wakil Rakyat itu.
“Kalau menggaet pemilih, masih dalam tahap perkenalan. Ini kan belum masuk tahap kampanye,” tuturnya.
Meski begitu, dia tidak menepis bahwa sudah ada beberapa kelompok masyarakat yang telah menyatakan sikap untuk mendukung. Hanya saja, dari semua kelompok masyarakat itu, benar-benar murni tidak ada paksaan. “Kalau mau bergabung kan Alhamdulillah. Kalau tidak kita tetap serahkan kepada masyarakat,” imbuhnya.
Sebagai putra elite politik DPP, bukan hal yang tidak mungkin Imam Fauzan menjadikan keberhasilan dan jaringan ayahnya sebagai modal politik. Hanya saja, dia mengaku sama sekali tidak memiliki tujuan itu.
“Kalau masalah untuk memanfaatkan bapak, itu mungkin tidak ada. Saya harus hilangkan bayang-bayangnya bapak. Karena kalau mau, saya pasti pilih Dapil Gowa-Takalar. Tapi saya cari proses makanya saya pilih Makassar A,” tandasnya.(*)