foto: Kabarhukum.com

Prof Marsuki DEA: Rupiah Kian Lemah, Pemprov Sulsel Harus Kurangi Pembangunan Infrastruktur

Rabu, 05 September 2018 | 20:29 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Irwan AR - Go Cakrawala

Makassar, GoSulsel.com — Rontoknya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat harus diwaspadai pelaku-pelaku ekonomi di Sulsel. 

“Pemerintah daerah harus ikut waspada walaupun pemda terbatas bisa memengaruhi laju Dollar karena ini kebijakan pusat,” ungkap Prof Marsuki DEA, pakar keuangan Unhas, Rabu (5/9/2018).

pt-vale-indonesia

Menurut Marsuki, yang bisa dilakukan Pemda adalah menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan belanja-belanja barang konsumsi impor termasuk bagi dunia usaha untuk menngurangi impor bahan-bahan bakunya yang tidak dibutuhkan dalam jangka waktu pendek. 

“Termasuk pemerintah sendiri agar mengurangi pembelian bahan-bahan impor untuk pembangunan dan infrastruktur,” lanjut Marsuki. 

Tetapi ketua STIM Nitro mengatakan dampaknya tidak akan memengaruhi pembangunan infrastruktur kecuali kondisi trend pelemahan Rupiah berlangsung dalam jangka waktu yang cukup panjang maka pemda mesti bersiap mengerem laju pembangunan infrastruktur, juga lebih fokus pada dampak kenaikan harga. Semuanya akan berdampak pada terganggunya pertumbuhan ekonomi. 

Namun bagi guru besar Unhas ini, krisis Rupiah ini masih ada sisi positif yang bisa dimanfaatkan oleh pemerintah Sulsel dan pelaku ekonomi. 

“Pemda dapat mendorong semakin produktifnya masyarakat Sulsel untuk menghasilkan komoditas-komofitas unggulan lokal mereka yang dibutuhkan pasar internasiinal, seperti kakao, rumput laut, udang, sawit dan ikan laut,” tutup Marsuki.(*)